kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Data ekonomi lemah menekan dollar AS


Selasa, 16 Juni 2015 / 06:12 WIB
Data ekonomi lemah menekan dollar AS


Sumber: Xinhua | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Kurs dollar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), karena data ekonomi yang keluar dari negara itu secara keseluruhan negatif.

Federal Reserve pada Senin melaporkan bahwa produksi industri AS turun 0,2% pada Mei setelah jatuh 0,5% pada bulan sebelumnya, gagal memenuhi konsensus pasar untuk kenaikan 0,2%.

Sementara itu, Survei Manufaktur Empire State (Negara Bagian New York) Juni 2015 yang dirilis Senin menunjukkan bahwa kondisi bisnis sedikit memburuk untuk produsen New York. Indeks kondisi bisnis umum turun lima poin menjadi -2,0, angka negatif kedua dalam tiga bulan terakhir.

Indeks dollar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,23% menjadi 94,754 pada akhir perdagangan.

Investor juga terus mengawasi krisis utang Yunani. Pembicaraan dua hari di Brussel antara perwakilan pemerintah Yunani dan kreditur atas prasyarat untuk pencairan bantuan lebih lanjut untuk Yunani berakhir kurang dari satu jam pada Minggu.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1292 dollar dari 1,1259 dollar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5612 dollar dari 1,5552 dollar di sesi sebelumnya. Dollar Australia naik ke 0,7765 dollar dari 0,7735 dollar.

Dollar AS dibeli 123,37 yen Jepang, lebih rendah dari 123,46 yen pada sesi sebelumnya. Dollar AS naik tipis ke 0,9285 franc Swiss dari 0,9283 franc Swiss, dan menurun menjadi 1,2317 dollar Kanada dari 1,2325 dollar Kanada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×