kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.804   26,00   0,15%
  • IDX 6.420   -18,70   -0,29%
  • KOMPAS100 923   -2,62   -0,28%
  • LQ45 719   -3,34   -0,46%
  • ISSI 205   0,17   0,08%
  • IDX30 374   -1,62   -0,43%
  • IDXHIDIV20 452   -1,87   -0,41%
  • IDX80 105   -0,27   -0,26%
  • IDXV30 111   0,17   0,15%
  • IDXQ30 123   -0,19   -0,16%

Data ekonomi kembali positif, bursa AS menguat


Kamis, 15 Oktober 2015 / 21:29 WIB
Data ekonomi kembali positif, bursa AS menguat


Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Bursa saham AS naik seiring para investor mengkaji kembali kekuatan ekonomi setelah data menunjukkan peningkatan yang lebih besar dari perkiraan dalam indeks harga konsumen dan tanda-tanda kemajuan di pasar tenaga kerja berlanjut.

Indeks Standard & Poor 500 naik 0,3 % ke level 2.000,20 pada pukul 09:33 pagi waktu New York, Kamis (15/10) setelah dua hari sebelumnya bergerak turun.

Ekuitas berjangka sebelumnya memangkas kenaikan setelah data menunjukkan indeks harga konsumen tidak termasuk harga makanan dan bahan bakar pada bulan September naik melebihi perkiraan, didorong oleh meningkatnya biaya sewa. Sementara harga energi merosot yang disebabkan menurunnya biaya keseluruhan terbesar sejak Januari lalu.

Sebuah laporan terpisah menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi untuk tunjangan pengangguran secara tiba-tiba menurun pada pekan lalu, yang paling sedikit dalam 4 dekade terakhir, mengirim rata-rata bulanan ke level terendah sejak Desember 1973.

Penjualan ritel AS kemarin tidak sesuai dengan perkiraan diperparah pesimisme dari data yang mengecewakan pada perekonomian China, mengirim peningkatan probabilitas pada bulan Oktober hingga 6 %, dari 10 % pada pekan lalu.

Bulan Maret kembali sebagai bulan pertama para pedagang harga setidaknya bahkan kemungkinan untuk menaikkan suku bunga, setelah mereka berspekulasi memicu kenaikan terjadi pada bulan April sebelum data ekonomi hari ini.

Sementara itu, Saham Asia menguat setelah rencana China untuk menata kembali industri telekomunikasi yang mengangkat spekulasi reformasi dipercepat pada perusahaan milik negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×