kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Data ekonomi AS membaik, rupiah melemah jelang FOMC


Senin, 17 Desember 2018 / 22:27 WIB
Data ekonomi AS membaik, rupiah melemah jelang FOMC
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Danielisa Putriadita, Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) semakin menguat setelah data ekonomi China melemah. Hal ini membuat rupiah mulai bergerak melemah.

Mengutip Bloomberg di pasar spot, Senin (17/12) rupiah menguat tipis ke Rp 14.580 per dollar AS dari penutupan akhir pekan lalu Rp 14.581 per dollar AS. Tadi pagi, rupiah sempat melemah ke Rp 14.626 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengamati, sebelum data neraca dagang Indonesia dengan hasil defisit, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang membaik. Hal ini terlihat dari tingkat pengangguran di AS berada di 3,7%. Selanjutnya, data penjualan ritel AS juga meningkat 0,2%. Sementara, sebaliknya, data ekonomi China dirilis melemah.

Josua memproyeksikan pergerakan rupiah masih akan berlanjut melemah, karena di periode November 2018 defisit neraca perdagangan sebesar US$ 2,05 miliar meningkat 12,64% dari defisit neraca perdagangan Oktober yang mencapai US$ 1,82 miliar.

Apalagi, kemungkinan Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya di pekan ini semakin bulat. Namun, Josua mengatakan hal terpenting yang pelaku pasar perlu cermati adalah proyeksi The Fed mengenai kenaikan suku bunga di tahun depan.

"Jika The Fed di tahun depan menurunkan proyeksi tingkat kenaikan suku bunganya maka ini bisa memberikan sentimen positif bagi rupiah, sekalipun BI tidak menaikkan suku bunga acuannya kembali di akhir tahun," kata Josua, Senin (17/12).

Faktor dalam negeri yang bisa menahan pelemahan rupiah hingga akhir tahun menurut Josua adalah inflasi yang stabil. Selain itu BI akan terus berada di pasar untuk berjaga-jaga meningkatnya permintaan dollar AS di akhir tahun.

Josua memproyeksikan, rupiah sepekan depan berada di rentang Rp 14.500 per dollar AS hingga Rp 14.650 per dollar AS. Sedangkan hingga akhir tahun, rupiah berpotensi bergerak di rentang Rp 14.450 per dollar AS hingga Rp 14.600 per dollar AS.

“Kalau dilihat pekan ini sampai pekan depan, rupiah masih akan bergejolak,” kata Andri Hardianto, analis Asia Trade Futures, Senin. Andri memproyeksi rupiah tahun depan berkisar Rp 14.400 sampai Rp 14.730 per dollar AS. Sementara akhir tahun diperkirakan Rp 14.530 sampai Rp 14.650 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×