kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,68   8,28   0.92%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Data ekonomi AS membaik, EUR/USD bakal tertekan di awal pekan


Minggu, 09 Februari 2020 / 16:57 WIB
Data ekonomi AS membaik, EUR/USD bakal tertekan di awal pekan
ILUSTRASI. Pasangan mata uang EUR/USD


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tertekan banyak sentimen, pasangan kurs EUR/USD diprediksi bakal melanjutkan pelemahan pada perdagangan awal pekan nanti. Beberapa sentimen tersebut seperti perkembangan penyebaran virus corona dan data ekonomi negara global.

Mengutip Bloomberg, pergerakan EUR/USD akhir pekan lalu (7/2) tercatat melorot 0,34% ke level 1,0946. 

Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti mengungkapkan pasangan EUR/USD turun ke posisi terendah sejak bulan Oktober 2019. 

Baca Juga: Yen perkasa, EUR/JPY bakal melanjutkan pelemahan di awal pekan

"Ini karena dolar AS terus memperoleh kekuatan di tengah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang bagus, serta optimisme mengenai virus corona dan rilis data Jerman yang lemah di awal tahun ini," jelas Sakti kepada Kontan.co.id, Minggu (9/2). 

Bahkan, pergerakan dolar AS mendekati tingkat tertinggi selama dua pekan terakhir pada perdagangan Jumat (07/02), di tengah optimisme indikator ekonomi di AS pasca rilis data pekerjaan penting. Hanya saja, penyebaran virus Corona di China tetap berisiko terhadap kondisi pasar keuangan global.

Sementara itu dari kawasan Eropa, komentar Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde yang menyebut ECB punya ruang terbatas untuk pelonggaran moneter, sukses memberikan sentimen positif terhadap kurs EUR. 

Pernyataan tersebut sekaligus mengindikasikan kondisi ekonomi domestik Eropa yang cukup kuat, di tengah terpaan berbagai masalah global. 

Namun, ke depan Sakti menekankan bahwa perkembangan wabah virus corona perlu diwaspadai dan diharapkan dapat semakin mencairkan ketegangan dalam hubungan dagang antara AS dan China. Pasar tengah menanti apakah China akan terus melancarkan kebijakan untuk membendung potensi dampak ekonomi dari wabah virus Corona. Apalagi, Setelah Bank Sentral China (PBoC) menggelontorkan likuiditas tambahan di pasar keuangan.

Di samping itu, Beijing baru saja mengumumkan akan memangkas tarif yang diberlakukan terhadap produk yang diimpor dari AS sebanyak US$ 75 miliar. Oleh karena itu, sentimen risk-on menggeliat kembali meski sejumlah pihak terus mewanti-wanti ketidakpastian dampak wabah. 

Dilihat dari teknikal, indikator Moving Average Exponential (EMA) melebar dengan arah kurs turun, kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi Red over blue yang melebar dan mengindikasikan arah kurs turun. Selanjutnya pada indikator True Strengh Indicator (TSI) berada di area -19,86 yang menunjukkan arah harga berpotensi turun. 

Baca Juga: Pasangan EUR/JPY diprediksi melemah akibat rilis data ekonomi yang kurang memuaskan

Secara umum, pasangan EUR/USD masih berpotensi melanjutkan koreksi pada perdagangan selanjutnya. Untuk itu, Sakti merekomendasikan trading sell atau jual untuk pasangan EUR/USD pada perdagangan Senin (10/2), selama harga di bawah 1,0930. 

Adapun untuk level resistance berada di kisaran 1,0975; 1,1002 dan 1,1047. Sedangkan untuk kisaran level support berada di antara 1,0929; 1,0912; dan 1,0867.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×