Reporter: Riska Rahman | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rilis data domestik di awal pekan ini diprediksi mampu mempengaruhi laju indeks harga saham gabungan (IHSG). Namun jika tak sesuai ekspektasi, indeks saham akan cenderung bergerak sideways.
Akhir pekan lalu, Jumat (12/1). IHSG ditutup melemah 16,27 poin atau turun 0,25% ke level 6.370,06. "Data penjualan sepeda motor tahunan yang turun menjadi minus 5% serta tertekannya harga CPO di Malaysia membuat IHSG kembali tertekan untuk kedua kalinya pekan lalu," ujar Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas dalam risetnya.
Di awal pekan ini, indeks saham nampaknya memiliki harapan untuk melakukan penguatan. Analis Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido Hutabarat menilai, hal ini disebabkan oleh dirilisnya data ekspor impor dan neraca perdagangan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di awal pekan ini.
"Data BPS tersebut lebih baik diperhatikan karena bisa mempengaruhi pergerakan IHSG. Jika data tersebut sesuai atau lebih tinggi dari ekspekstasi pasar, IHSG mungkin akan menguat pada Senin (15/1) nanti," terang Kevin, Minggu (14/1).
Namun jika tidak, pergerakan IHSG akan cenderung sideways lantaran posisi indeks yang kini sudah overbought sehingga membuka potensi aksi ambil untung dari para pelaku pasar terbuka lebar di awal pekan ini. Kevin pun memprediksi pergerakan IHSG akan berada di kisaran 6.302-6.410.
Secara teknikal, Lanjar melihat indikator stochastic berindikasi dead cross dengan momentum yang cenderung menekan dari indikator RSI. Pola pergerakan bearish membayangi IHSG jika tak sanggup berada di atas indikator MA5 dengan target koreksi jika terjadi aksi jual hingga MA20.
Sehingga, indeks saham pun diprediksi bergerak cenderung menekan tertahan dengan kisaran 6.325-6.410 besok. Saham yang menarik untuk dicermati antara lain ialah saham BBNI, BBRI, BSDE. CPIN, ICBP, JSMR, BJBR, dan SMBR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News