Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah besok, Jumat (15/7) akan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi, baik dari domestik maupun eksternal. Adapun, pada perdagangan hari ini, Kamis (14/7), rupiah di pasar spot melemah 0,19% ke Rp 15.020 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah juga mencatatkan pelemahan. Tercatat, mata uang Garuda ini ditutup di Rp 14.999 per dolar AS atau terkoreksi 0,09% dari penutupan sebelumnya.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebutkan, besok pelaku pasar akan menantikan rilis data neraca perdagangan Indonesia untuk bulan Juni. Saat ini, pelaku pasar memproyeksikan, Indonesia akan kembali mencatatkan surplus sebesar US$ 3,5 miliar, atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 2,9 miliar.
Baca Juga: Inflasi AS Melejit, The Fed Berpotensi Lebih Hawkish Menaikkan Fed Fund Rate (FFR)
Josua menyebut, ekspor Indonesia pada Juni akan meningkat seiring dengan volume ekspor CPO yang meningkat, apalagi pada Mei ada pelarangan ekspor CPO. Peningkatan ekspor juga dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas manufaktur Tiongkok pada bulan Juni, sehingga demand dari ekspor Indonesia diperkirakan meningkat.
“Sementara dari data eksternal, pelaku pasar akan mencermati rilis data PPI dan jobless claim AS yang akan dirilis nanti malam,” ujar Josua ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (14/7).
Oleh karena itu, pergerakan rupiah diyakini akan ditentukan oleh rilis data-data tersebut, apakah sesuai dengan ekspektasi, atau justru lebih rendah maupun lebih tinggi. Josua memproyeksiakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.950 per dolar AS-Rp 15.050 per dolar AS pada perdagangan besok.
Baca Juga: Inflasi AS Lebih Tinggi Daripada Prediksi, Rupiah Melemah ke Rp 15.020 per Dolar AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News