kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dapat stimulus kredit modal kerja (KMK), ini tanggapan sejumlah emiten


Senin, 03 Agustus 2020 / 19:23 WIB
Dapat stimulus kredit modal kerja (KMK), ini tanggapan sejumlah emiten
ILUSTRASI. Pemerintah menerbitkan penjaminan kredit modal kerja (KMK) untuk korporasi padat karya.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai stimulus bagi korporasi, pemerintah menerbitkan penjaminan kredit modal kerja (KMK) untuk korporasi padat karya yang realisasinya ditargetkan mencapai Rp 100 triliun sampai akhir tahun 2021. Ada sejumlah sektor yang menjadi prioritas dalam program penjaminan KMK ini, yaitu sektor pariwisata, otomotif, tekstil dan produk tekstil (TPT) dan alas kaki, elektronik, kayu olahan, furnitur, produk kertas, serta sektor usaha lain yang memenuhi kriteria terdampak Covid-19.

PT Industri Dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) menyambut baik adanya stimulus ini. Yosef, Investor Relations Bintraco mengatakan CARS akan tetap memantau perkembangan di pasar otomotif lebih dahulu khususnya memasuki kuartal ketiga 2020 dan menjadikan fasilitas tersebut sebagai salah satu opsi yang bisa digunakan.

Sebab, kondisi pandemi covid-19 ini telah berdampak besar terhadap penurunan permintaan terhadap sektor otomotif sehingga penawaran akhirnya akan menyesuaikan kondisi permintaan.

Baca Juga: SLJ Global (SULI): Penjaminan kredit modal bisa membantu cash flow

CARS mencatatkan jumlah penjualan mobil  baru sepanjang semester I-2020 sebesar 6.524 unit. Capaian ini lebih rendah 46% jika dibandingkan dengan penjualan pada semester  pertama 2019. Yosef mengatakan, penurunan penjualan ini dipengaruhi keberadaan pandemi Covid-19 yang memukul permintaan mobil baru secara umum.

“Namun hingga kini belum ada rencana secara internal untuk mengajukan fasilitas yang dimaksud,” ujar Yosef saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (3/8). Yosef mengatakan, pendanaan untuk operasional masih mengandalkan kas internal sementara belanja modal untuk ekspansi ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.

CARS juga sedang dalam proses restrukturisasi utang perbankan guna mengurangi beban keuangan khususnya di masa pandemi. “Belanja capex yang riil tahun ini memakai angka Rp 72 miliar per Maret 2020. Di luar itu sementara belum ada rencana ekspansi mengingat kondisi pasar yang masih belum pulih,” ujar Yosef.

Baca Juga: 13 Bank Jadi Penyalur Kredit Modal Kerja Korporasi Senilai Rp 100 Triliun

Sementara itu, Direktur Independen PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) Lie Kurniawan mengatakan pihaknya tertarik jika memang KAYU bisa mendapatkan jaminan tersebut. “Namun setahu kami, bank-bank lebih fokus merestrukturisasi kredit saja,” ujar Lie saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (3/8).

Nantinya, apabila KAYU bisa mendapatkan KMK tersebut, emiten yang bergerak di bidang pengolahan kayu ini akan memakainya untuk memperkuat modal kerja, yang besarannya tergantung jumlah pinjaman yang diperoleh.

Selama pandemi ini, KAYU menggunakan dana pinjaman dari pemegang saham mayoritas untuk menutupi pendanaan operasional.  KAYU juga telah melakukan restrukturisasi kredit di bank untuk mengurangi beban keuangan sehingga KAYU tidak mengajukan pinjaman baru ke bank. “Besaran kredit yang direstrukturisasi sekitar Rp 13 miliar,” pungkas Lie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×