kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.390   -28,00   -0,17%
  • IDX 7.537   71,97   0,96%
  • KOMPAS100 1.064   14,76   1,41%
  • LQ45 799   11,65   1,48%
  • ISSI 255   1,27   0,50%
  • IDX30 417   4,85   1,18%
  • IDXHIDIV20 475   4,36   0,93%
  • IDX80 120   1,68   1,42%
  • IDXV30 124   1,21   0,99%
  • IDXQ30 133   1,67   1,27%

Darmawan Suryadi, Dirut JAYA yang Mengaku Konservatif dan Suka LQ45


Minggu, 23 Januari 2022 / 07:00 WIB
Darmawan Suryadi, Dirut JAYA yang Mengaku Konservatif dan Suka LQ45


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi Direktur Utama PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) Darmawan Suryadi, investasi merupakan hal yang sangat penting guna mendukung dan menunjang kehidupan di masa yang akan datang.

Darmawan memandang investasi sebagai kegiatan yang membeli prospek masa depan. Instrumen investasi bukan hanya produk keuangan di atas kertas, tetapi juga dari sektor riil. "Keduanya sama pentingnya," ujar Darmawan belum lama ini. Yang membedakan pilihan investasi, kata Darmawan, adalah waktu dan momentum memilih.

Dia bercerita, mulai terjun ke dunia investasi setelah lulus pendidikan sarjana di National University of Singapore dan kemudian mulai bekerja. Dalam memilih instrumen investasi, pria yang lahir di Cirebon ini lebih menyukai instrumen investasi yang sifatnya likuid dan memberikan imbal hasil baik serta aman.

"Aman, dalam hal ini sesuai dengan takaran risiko yang bisa saya terima," ujar Darmawan. Salah satu instrumen investasi yang dipilih Darmawan adalah saham.

Dalam memilih instrumen investasi, Darmawan yang menilai dirinya investor konservatif, melakukan filter lebih dulu. Dia mempertimbangkan prospek dan risiko saham, sebelum memutuskan untuk membeli.

Tidak kalah penting, Darmawan menerapkan prinsip berinvestasi dengan menggunakan dana dingin. Anak keempat dari lima bersaudara ini, juga sangat menghindari investasi yang bersifat spekulatif. Dia sudah cukup belajar dari pengalamannya terdahulu.

Investasi properti

Krisis keuangan yang paling menjadi ujian beratnya adalah ketika terjadi subprime mortgage di tahun 2008. Ketika itu, instrumen investasi keuangan global merosot, tak terkecuali aset yang Darmawan pegang.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×