kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Darma Henwa raih kontrak senilai US$ 31,8 juta


Selasa, 24 Juni 2014 / 20:40 WIB
Darma Henwa raih kontrak senilai US$ 31,8 juta
ILUSTRASI. Manfaat minyak zaitun untuk wajah.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Edy Can


JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) meraih kontrak senilai US$ 31,8 juta dari PT Dire Pratama. Emiten jasa pertambangan ini akan menggarap beberapa pekerjaan Bengalon Coal Handling Services.

Cakupan pekerjaan subkontrak yang diperoleh Darma Henwa antara lain jasa operasional dan perawatan fasilitas coal handling maupun penyediaan peralatan, jasa dan tenaga kerja. Asal tahu saja, Dire Pratama  kontraktor utama yang ditunjuk untuk menggarap Bengalon Coal Handling Services dari anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC).

"Periode pekerjaan dimulai sejak tanggal 20 Juni 2014 dan direncanakan selesai dalam waktu lima tahun," kata Thekepat Gopal Sridhar, Direktur DEWA dalam keterangan resmi, Selasa (24/6).

Darma Henwa sejatinya sudah menggarap kontrak jasa pertambangan di Bengalon sejak tahun lalu. Selain di sana, DEWA juga melanjutkan penggarapan kontrak jasa pertambangan di Asam Asam, proyek Binungan Timur, dan proyek batubara Malinau.
 
Selain empat proyek lama, Darma Henwa juga membidik tujuh kontrak baru di tahun ini. Kontrak-kontrak yang dimaksud adalah proyek jasa penambangan batubara di Lahat, Sumatera Selatan.

Lalu, penambangan di Muara Teweh, Kalimantan Tengah, penambangan infrastruktur pengangkutan batubara di Kalimantan Timur, kontrak jasa penambangan batubara di Pulau Bunyu, Kalimantan Timur, dan kontrak penambangan batubara di Murung Raya, Kalimantan Tengah.

Dua proyek lainnya adalah kontrak penambangan batubara di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dan pembangunan fasilitas workshop di Kalimantan Timur. Untuk menggarap kontrak tersebut, DEWA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$ 210 juta.

Dengan diperolehnya beberapa kontrak baru itu, DEWA membidik pendapatan senilai US$ 392,24 juta di tahun ini. Adapun, laba kotor yang bisa diperoleh dari hasil operasional sekitar US$ 4,8 juta.

Laba kotor itu diperoleh dengan asumsi beban operasional perseroan sekitar US$ 390,44 juta. Jika menengok kinerja di kuartal I 2014, target tersebut terbilang ambisius. Soalnya, DEWA baru mendapatkan pendapatan US$ 55,36 juta di tiga bulan pertama tahun ini. Tak hanya itu, laba kotor DEWA juga baru mencapai US$ 4,46 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×