kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Danareksa Investment Management: Produk reksadana pasar uang ramai peminat


Senin, 26 Juli 2021 / 18:44 WIB
Danareksa Investment Management: Produk reksadana pasar uang ramai peminat
ILUSTRASI. Direktur Utama Danareksa Investment Management (DIM) Marsangap P. Tamba (kanan) bersama Komisaris Utama DIM Lukman Nur Azis.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Disiplin dalam mengalokasikan keuangan di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang kembali diperpanjang menjadi semakin penting. Ekspektasi atas pertubuhan ekonomi yang justru terkoreksi membuat pengelolaan investasi dari alokasi keuangan jadi tidak boleh terlupakan. 

Reksadana termasuk instrumen investasi yang sensitif atas perkembangan kebijakan mengenai pandemi Covid-19. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, dana kelolaan reksadana turun dari Rp 574 triliun menjadi Rp 536 triliun per Juni 2021. 

Melihat kondisi ini, Marsangap P. Tamba, Direktur Utama PT Danareksa Investment Management mengatakan, masyarakat cenderung bersikap berhati-hati dalam mengelola keuangannya. Namun, mereka tetap berinvestasi dengan memilih instrumen yang sifatnya lebih low risk to moderate

Hal tersebut tercermin dari pilihan investasi pada beberapa instrumen reksadana open end di Danareksa yang mengalami peningkatan. Dalam setahun terakhir reksadana pasar uang Danareksa tumbuh 75% sedangkan secara total reksadana open end meningkat 42% secara year on year (yoy).

Baca Juga: Dana kelolaan industri dapen masih bisa tumbuh positif  

Sebagaimana diketahui, reksadana pasar uang merupakan jenis reksadana yang paling konservatif. Kebijakan investasi pada reksadana ini adalah 100% pada instrumen pasar uang yakni instrumen yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun.

Reksadana ini dikenal dengan tingkat likuiditasnya yang tinggi dan cepatnya jangka waktu pencairan. Dengan karakteristik tersebut, reksadana pasar uang dapat menjadi instrumen investasi jangka pendek yang dapat dicairkan kapan saja. 

Hal lain yang membuat Marsangap menyadari bahwa masyarakat kian menyadari pentingnya berinvestasi adalah pertumbuhan dana kelolaan hingga semester pertama 2021 bersumber dari mitra distribusi.

Kondisi ini sesuai dengan ekspektasi-nya untuk meningkatkan dana kelolaan dari segmen ritel. Salah satu kontributor pertumbuhan dana kelolaan di Danareksa adalah reksadana pasar uang Danareksa Seruni Pasar Uang III.

“Semester pertama tahun 2021 ini kami mengalami penurunan dana kelolaan reksadana terproteksi yang sudah diproyeksikan sebelumnya. Untuk menyikapi hal tersebut, kami telah menyusun strategi untuk meningkatkan dana kelolaan melalui reksadana open end termasuk reksadana pasar uang," kata Marsangap dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (26/7). 

Setahun sebelumnya, komposisi produk reksadana open end dan terproteksi di Danareksa ada di kisaran 45%:55%. Namun, kini komposisi tersebut menjadi 61% banding 39% dengan peningkatan 5% yoy. 

Marsangap melihat, tren investasi digital membuat akses berinvestasi lebih mudah dan sekaligus terjangkau. Hal inilah yang mendorong Danareksa secara konsisten berupaya meningkatkan kerjasama melalui mitra distribusi termasuk melalui InvestASIK, platform investasi yang Danareksa kembangkan. 

Sebagai manajer investasi yang berdiri sejak Juli 1992, Danareksa optimis, dengan segala tantangan di kondisi pandemi, beberapa jenis reksadana tetap dapat bertumbuh. Hal ini tentu saja kembali dengan karakteristik produk reksadana sesuai dengan kondisi perekonomian.

Selain itu, Danareksa memandang perlunya kesinambungan kegiatan edukasi dan inklusi keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Optimalisasi kanal pemasaran digital akan berperanan besar sebagai katalis informasi. 

Keuangan inklusif bertujuan agar setiap anggota masyarakat memiliki akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman, dengan biaya terjangkau.
Baca Juga: Ini 10 manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar hingga semester I-2021

Ini merupakan upaya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Target inklusi keuangan adalah sebesar 90% pada tahun 2024. 

Dalam peluncuran hasil survei nasional keuangan inklusif 2020, Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif menyampaikan bahwa 81,4% orang dewasa pernah menggunakan produk atau layanan lembaga keuangan formal. Angka tersebut meningkat 78,8% dari tahun 2018. 

Sementara itu 61,7% orang dewasa telah memiliki akun. Angka ini juga meningkat 55,7% dari tahun 2018. Peningkatan akses layanan keuangan formal serta peningkatan produk dan layanan keuangan digital menjadi beberapa usulan program kerja keuangan inklusif. 

“Masyarakat kita memiliki potensi besar sebagai masyarakat investor. Per Juni 2021, jumlah investor reksadana sebesar 4,4 juta atau naik sekitar 55% secara year to date. Benar adanya preferensi kepada aset yang bersifat low risk, namun adanya hasil survei inklusi keuangan juga memperlihatkan, bahwa ternyata pada tahun 2020 di tengah kondisi pandemi, tingkat inklusi keuangan meningkat. Ini semua tentunya saling berkaitan satu sama lain,” tambah Marsangap.  

Danareksa secara berkala melakukan kegiatan edukasi dan inklusi kepada masyarakat. Melalui InvestASIK yang memiliki tagline “Atur, Sisihkan, Invest, Komit”, serta kerjasama dengan berbagai mitra distribusi, Marsangap berharap dapat terus menjangkau seluruh lapisan masyarakat karena memang pilar perekonomian adalah masyarakat itu sendiri. 

Selanjutnya: Melongok prospek reksadana Bahana US Opportunity Sharia Equity USD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×