kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Danareksa Anggrek Fleksibel diracik ulang


Rabu, 04 November 2015 / 17:13 WIB
Danareksa Anggrek Fleksibel diracik ulang


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan manajer investasi PT Danareksa Investment Management alias DIM menggelar relaunching salah satu produk reksadana campuran kelolaannya, yakni Danareksa Anggrek Fleksibel. Kini, produk yang meluncur sejak 17 Mei 2004 tersebut mengusung slogan (tagline) “Fokus BUMN”.

Memang untuk produk tersebut, DIM masih leluasa memarkirkan dana kelolaannya di efek saham, obligasi, hingga instrumen pasar uang seperti deposito maupun obligasi korporasi dengan tenor kurang dari setahun.

“Selama ini kami tidak melihat jenis efek emiten, dari swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sekarang kami canangkan bahwa produk ini akan fokus pada efek yang diterbitkan BUMN,” tutur Direktur DIM Prihatmo Hari Mulyanto, Rabu (4/11).

Alasannya, kinerja BUMN cukup bagus. Berdasarkan perhitungan DIM, per 30 Oktober 2015, dari 20 saham BUMN dan anak perusahaan yang telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) membubuhkan kinerja untuk periode satu tahun, tiga tahun, dan lima tahun terakhir masing-masing -10,7%, 22,5%, dan 46,4%. Angka tersebut lebih baik ketimbang kinerja Jakarta Composite Index (JCI) yang tercatat -12,8%, 2,1%, dan 22,6% pada periode sama.

Begitu pula dengan surat utang BUMN untuk periode satu tahun, tiga tahun, dan lima tahun terakhir yang mencetak imbal hasil 7,37%, 20,13%, dan 55,23% per 30 Oktober 2015. Di saat yang sama, indeks obligasi Infovesta mencapai 7,35%, 20,11%, dan 46,14%.

“Kami telah melakukan studi mendalam. Kinerja BUMN jauh lebih bagus. Pemerintahan Joko Widodo memberikan perhatian khusus dengan menanamkan modal bagi BUMN,” tukasnya.

Tambahan modal tersebut, lanjut Prihatmo, akan membuat BUMN lebih kuat dalam aspek finansial, ekuitas, serta kemampuan menggalang dana. Apalagi para perusahaan pelat merah tersebut disokong oleh berbagai proyek pembangunan pemerintah.

Beberapa saat lalu, kebijakan pemerintah terkait revaluasi aset perseroan juga membuat prospek efek saham dan surat utang BUMN cerah. “Kami juga ingin menajamkan diferensiasi Danareksa Anggrek Fleksibel agar menarik minat investor terhadap reksadana campuran di kala volatilias market tinggi,” katanya.

Dengan strategi yang kini diterapkan, Prihatmo optimistis Danareksa Anggrek Fleksibel akan menghimpun dana Rp 500 miliar pada akhir 2016.

Per September 2015, produk reksadana campuran ini diperdagangkan dengan nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) senilai Rp 3.044,82. Di saat yang sama, jumlah dana kelolaan Danareksa Anggrek Fleksibel mencapai Rp 25,3 miliar.

DIM merupakan anak usaha PT Danareksa (Persero), investment bank terbesar di Indonesia. Perusahaan berdiri sejak 9 Oktober 1992 dengan izin manajer investasi dari Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam LK) No KEP-27/PM-MI/1992.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×