Reporter: Dina Farisah | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Danareksa Investment Management (DIM) optimistis kinerja tahun depan bakal membaik. Optimisme tersebut mendorong manajer investasi pertama di Indonesia ini mantap membidik dana kelolaan Rp 23 triliun hingga akhir tahun depan.
Prihatmo Hari Mulyanto, Direktur Utama PT Danareksa Investment Management (DIM) mengatakan, optimisme itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, kondisi global saat ini semakin mereda, dimana unsur ketidakpastian semakin berkurang.
Sementara dari sisi domestik, kondisi makro ekonomi semakin positif. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya inflasi dan terbukanya ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga. Kombinasi faktor global dan domestik ini dijarapkan menjadi katalis potitif terhadap pasar tahun depan.
“Satu-satunya sentimen yang masih dinanti-nantikan pelaku pasar adalah The Federal Reserve. Apakah The Fed jadi atau tidak menaikkkan suku bunga pada akhir tahun ini?” ungkap Hari, Rabu (4/11).
Masih bernada optimistis, Hari memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada tahun depan akan naik antara 15% hingga 20%. Dengan demikian, kinerja reksadana di harapkan ikut positif seiring merekahnya kinerja IHSG. Adapun gambaran yield surat utang negara (SUN) dengan tenor 10 tahun saat ini telah mencapai 9%.
Berdasarkan gambaran tersebut, Hari bilang, tahun depan merupakan saat yang menarik untuk masuk ke saham dan obligasi melalui reksadana saham atau reksadana pendapatan tetap.
Pihaknya berharap investor dapat memanfaatkan peluang ini dengan masuk ke reksadana. Saat ini, total investor PT Danareksa Investment Management (DIM) sebesar 11.000 investor. Investor tersebut masih di dominasi oleh investor ritel. Adapun sebagian kecil merupakan investor institusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
