Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Selain karena kinerja aset yang menurun, AUM industri reksadana yang menurun juga turut dipengaruhi oleh aksi jual (redemption). Wawan melihat aksi redemption menjadi faktor utama yang membuat AUM reksadana pasar uang menurun.
"Ketitka kondisi tidak pasti, investor justru membutuhkan kas dalam waktu cepat dan memang kinerja pasar uang yang paling menguntungkan jadi investor duluan menjual reksadana pasar uang," kata Wawan, Selasa (14/4).
Meski secara industri AUM reksadana pasar uang menurun, AUM reksadana pasar uang di Panin AM justru meningkat Rp 69 miliar menjadi Rp 503 miliar.
Baca Juga: Rupiah menguat, investor asing berpotensi masuk lagi ke pasar obligasi
Wawan memproyeksikan AUM industri reksadana berpotensi membaik pada bulan April. Sentimen positif datang dari kinerja IHSG yang mulai membaik. Selasa (14/4) IHSG tercatat naik 1,79% ke level 4.706.
Meski begitu, Wawan memproyeksikan kenaikan AUM belum akan menyamai AUM di Februari yang sebesar Rp 514 triliun. "AUM reksadana saham dan pendapatan tetap berpotensi naik karena harga obligasi naik, IHSG juga naik, " kata Wawan.
Baca Juga: Kemenag: Tidak ada dana jemaah haji yang digunakan untuk penanganan wabah corona
Namun, Wawan belum bisa memproyeksikan AUM reksadana pasar uang akan naik, karena kondisi ekonomi yang tidak pasti akibat pandemi korona membuat potensi aksi redeem di reksadana ini masih akan terjadi. "Investor masih cenderung mengamankan dana kas dan reksadana pasar uang jadi yang pertama kali akan lebih mudah dijual," kata Wawan.
Senada, Rudiyanto mengatakan dengan munculnya proyeksi puncak penyebaran virus corona di AS akan terjadi di pertengahan April, maka diharapkan dalam satu bulan ke depan ekonomi dan bisnis bisa berjalan mendekati normal kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News