Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana PT Pinnacle Persada Investama alias Pinnacle Investment masih mencatatkan tren positif hingga Oktober 2024. Adapun total dana kelolaan tercatat mencapai Rp 2,4 triliun.
“Di mana AUM Pinnacle mengalami pertumbuhan double digit diatas 10% hingga Oktober 2024,” kata Guntur kepada Kontan.co.id, Senin (18/11).
Guntur menerangkan bahwa tren pertumbuhan dana kelolaan Pinnacle stabil dengan angka pertumbuhan yang konsisten dari awal tahun hingga Oktober 2024, meskipun ada fluktuasi kecil akibat dinamika pasar.
Baca Juga: Dana Kelolaan Industri Reksadana Meningkat, Ditopang Pemangkasan Suku Bunga
Menurut dia, pencapaian tersebut lebih baik daripada pencapaian industri reksadana secara keseluruhan di mana, total AUM industri reksadana mengalami penurunan AUM sebesar 0,2% secara year to date (YTD), dari Rp 504,95 triliun per akhir Desember 2023 menjadi Rp 503,95 triliun.
“Bisa dibilang pertumbuhan AUM relatif stagnan dan mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu,” imbuhnya.
Secara keseluruhan, pertumbuhan AUM Pinnacle menunjukkan kepercayaan investor yang terus berkembang terhadap produk reksadana perusahaan. Guntur menyebutkan beberapa sentimen atau faktor yang dapat mendorong peningkatan dana kelolaan hingga akhir 2024 antara lain, adanya optmisme pasar terkait dengan pemulihan ekonomi global dan kebijakan moneter yang mendukung dari bank sentral.
Baca Juga: Produk Reksadana Saham Tumbuh Positif, Begini Strategi Pinnacle Investment
Selain itu, Guntur bilang, investasi asing yang mulai masuk kembali ke pasar Indonesia, terutama di sektor-sektor yang tumbuh pesat juga menjadi faktor yang dapat meningkatkan dana kelolaan Pinnacle AM.
“Kemudian, faktor lainnya datang dari perubahan kebijakan pemerintah yang mendukung sektor-sektor tertentu yang mempengaruhi keputusan investasi,” kata dia.
Sepanjang tahun ini, Pinnacle Investment menargetkan pertumbuhan AUM di atas 20% atau mencapai AUM sebesar Rp 3 triliun. Pertumbuhan ini diharapkan melampaui pencapaian tahun lalu sebagai hasil dari strategi investasi yang terencana dan eksekusi yang efisien melalui beberapa produk anyar yang akan diluncurkan tahun ini.
"Kami tetap fokus untuk memperkuat jalur distribusi dari institusi maupun ritel melalui platform digital agen penjual reksadana maupun kanal distribusi lainnya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News