kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana kelolaan Panin AM tumbuh sejalan dengan industri reksadana


Rabu, 09 September 2020 / 19:58 WIB
Dana kelolaan Panin AM tumbuh sejalan dengan industri reksadana


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren positif tengah menyelimuti industri reksadana setelah dana kelolaan atau asset under management (AUM) pada Agustus kembali mencatatkan kenaikan. Setelah sempat merosot pada Maret, semenjak itu AUM dana kelolaan industri reksadana perlahan terus tumbuh.

Merujuk data dari Infovesta Utama, jumlah AUM industri reksadana pada Agustus mencapai Rp 509,22 triliun. Perolehan tersebut tumbuh 3,27% jika dibandingkan AUM Juli yang sebesar Rp 493 triliun.

Direktur Panin Asset Management (AM) Rudiyanto mengatakan, tren serupa juga terjadi pada dana kelolaan Panin AM. Tercatat, pada Agustus dana kelolaan Panin AM menyentuh angka Rp 12,28 triliun dari Juli yang mencapai Rp 11,15 triliun.

“Kenaikan AUM terjadi karena adanya net subscription secara industri. Hal ini diakibatkan IHSG yang levelnya masih belum ke posisi awal tahun,” ujar Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Rabu (9/9).

Baca Juga: Kenaikan AUM industri reksadana diproyeksikan masih akan berlanjut

Di Panin AM, reksadana sahamnya tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,72% dari Rp 4,95 triliun pada Juli menjadi Rp 5,07 triliun pada Agustus. Namun, kenaikan AUM paling signifikan terjadi pada reksadana terproteksi. Bahkan kenaikannya cukup tajam, yakni sebesar 52% dari Rp 1,92 triliun pada Juli menjadi Rp 2,92 triliun pada bulan lalu.

Rudiyanto menjelaskan, kenaikan signifikan AUM reksadana terproteksi tersebut dikarenakan adanya pembelian dari investor institusi sebanyak Rp 990 miliar. Tak hanya dana kelolaan yang naik, Rudiyanto bilang secara umum unit penyertaan juga ikut mengalami kenaikan.

Baca Juga: Dana kelolaan industri reksadana naik dalam lima bulan berturut-turut

“Tren kenaikan AUM dan unit penyertaan masih berpotensi terus terjadi seiring dengan potensi untuk beli reksadana di harga bawah. Selain itu, jenis reksadana pendapatan tetap masih memberikan potensi kenaikan, serta penerbitan produk baru yang mulai normal di Juli hingga saat ini,” tambah Rudiyanto.

Beberapa produk baru yang akan cukup gencar disebut Rudiyanto merupakan reksadana terproteksi dan reksadana syariah efek global. Menurutnya, reksadana syariah efek global saat ini mendapat perhatian karena kinerjanya yang mengikuti saham Amerika Serikat dan Asia yang naik terutama sektor teknologi. “Hanya saja perlu diperhatikan bahwa sektor ini juga volatilitasnya cukup tinggi,” pungkas Rudiyanto.

Selanjutnya: Penerbitan reksadana baru akan sedikit membaik hingga akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×