kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kenaikan AUM industri reksadana diproyeksikan masih akan berlanjut


Rabu, 09 September 2020 / 19:48 WIB
Kenaikan AUM industri reksadana diproyeksikan masih akan berlanjut
ILUSTRASI. Investor reksadana saat ini sudah lebih matang dan tidak panik dengan adanya gejolak pasar.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana semakin mendekati level sebelum penyebaran pandemi virus corona. AUM reksadana pada Februari tercatat sebesar Rp 514,23 triliun.

Berdasarkan data Infovesta Utama, jumlah dana kelolaan industri reksadana pada Agustus sudah mencapai Rp 509,22 triliun. Jumlah tersebut naik 3,27% dibanding AUM Juli yang sebesar Rp 493 triliun.

Ketua Asosiasi Pelaku Reksadana dan Investasi Indonesia (APRDI) Prihatmo Hari Mulyanto menyatakan, kondisi tersebut mengindikasikan perilaku investor reksadana yang semakin baik. Menurut dia, investor reksadana saat ini sudah lebih matang dan tidak panik dengan adanya gejolak pasar.

“Hal ini menunjukkan mereka konsisten dengan tujuan investasi masing-masing dan tidak terpengaruh. Bahkan, banyak yang justru memanfaatkan momentum kondisi pasar saat ini,” jelas Prihatmo kepada Kontan.co.id, Rabu (9/9).

Baca Juga: Dana kelolaan industri reksadana naik dalam lima bulan berturut-turut

Prihatmo menambahkan, dengan kondisi harga reksadana yang sempat turun, pada akhirnya para investor mengambil kesempatan ini untuk membeli reksadana dengan harga murah. Selain itu, kenaikan AUM industri reksadana disebut Prihatmo tidak terlepas dari mulai naiknya harga-harga saham dan obligasi yang menjadi portofolio reksadana.

“Ke depannya, prospek industri reksadana masih akan tetap tumbuh seiring dengan kebijakan suku bunga rendah yang diterapkan saat ini. Walau tidak bisa dipungkiri investor secara umum masih wait and see dan cenderung konservatif dengan pertimbangan pemulihan ekonomi serta penanganan pandemi sejauh ini,” pungkas Prihatmo.

Selanjutnya: Manajer Investasi (MI) Menahan Diri, Jumlah Penerbitan Reksadana Baru Turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×