kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana kelolaan industri reksadana diperkirakan sentuh Rp 500 triliun pada akhir 2020


Kamis, 23 Juli 2020 / 20:17 WIB
Dana kelolaan industri reksadana diperkirakan sentuh Rp 500 triliun pada akhir 2020
ILUSTRASI. Investasi


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang Juni 2020 kemarin, jumlah dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) industri reksadana berhasil mengalami kenaikan.

Berdasarkan data Infovesta Utama, pada Juni jumlah AUM industri reksadana sebesar Rp 474,02 triliun. Jumlah tersebut naik Rp 7,93 triliun dibanding AUM Mei yang jumlahnya hanya sebesar Rp 466,09 triliun.

Kendati mengalami kenaikan, jika dibandingkan dengan awal tahun, jumlah tersebut masih jauh lebih kecil. Pasalnya, pada akhir 2019 jumlah AUM industri reksadana mencapai Rp 532,13 triliun.

Baca Juga: Henan Putihrai AM (HPAM) optimistis bisa capai AUM Rp 8 triliun pada akhir tahun 2020

Head of Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan kenaikan AUM tersebut bukan hanya kenaikan pasar, melainkan juga banyaknya aksi net subscription.

"Reksadana saham mengalami net subscription paling banyak karena IHSG sendiri naik 3%. Dari segi AUM, reksadana saham juga mengalami kenaikan paling signifikan pada Juni kemarin," jelas Wawan kepada Kontan.co.id, Kamis (23/7).

Wawan menyebut kenaikan AUM dan net subscription reksadana saham didorong oleh pandangan investor yang melihat valuasi saham relatif murah.

Selain itu, ekspektasi atas dibukanya kembali aktivitas bisnis membuat investor lebih berani untuk mengambil risiko dengan ekspektasi perbaikan kinerja reksadana saham.

Ke depan, Wawan melihat prospek dana kelolaan reksadana akan semakin membaik pada semester dua. Faktor pendorongnya adalah tren suku bunga rendah dan ekspektasi perbaikan ekonomi di kuartal IV-2020. Hal tersebut menjadi sentimen positif untuk harga obligasi dan juga saham .

Baca Juga: Mandiri Manajemen Investasi (MMI) gandeng LinkAja untuk pembelian reksadana

Hanya saja, Wawan mengatakan menjalani semester dua ini sentimen terkait risiko kredit dan default risk yang meningkat masih akan membayangi.

Dengan skenario optimistis, yakni suku bunga bisa turun sekali lagi ke 3,75% dan new normal bisa dilakukan, Wawan memproyeksikan AUM di akhir tahun berpotensi kembali mendekati Rp 500 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×