Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sekitar November 2010 lalu, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melakukan perhelatan initial public offering (IPO). Kala itu, emiten pelat merah ini melepas 3,15 miliar saham dengan harga Rp 850 per saham. Artinya, saat itu KRAS meraup duit segar sekitar Rp 2,68 triliun.
Dua setengah tahun berselang, dana IPO KRAS masih tersisa. Berdasarkan materi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) KRAS hari ini, Kamis (23/5), duit hasil IPO KRAS masih tersisa Rp 3,18 miliar.
Rencananya, sisa duit ini bakal dialokasikan manajemen untuk kebutuhan modal kerja perusahaan. Tapi, alokasi ini hanya berlaku dengan pertimbangan bahwa pekerjaan pematangan lahan seluas 388 hektare yang digunakan oleh perusahaan sebagai penyertaan pada proyek pabrik baja terpadu PT Krakatau Posco telah selesai.
Catatan saja, KRAS bekerjasama dengan Pohan Iron and Steel Company (POSCO) untuk membangun pabrik pengolahan baja. Kala itu, manajemen menargetkan 70% proyek tersebut bisa diselesaikan pada akhir 2012.
"Tapi sekarang, pabrik itu sudah hampir rampung sekitar 85%," tukas Irvan Kamal Hakim, Direktur Utama KRAS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News