Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Daftar emiten properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal bertambah. PT Gading Development Tbk berencana menawarkan 4 miliar saham melalui initial public offering (IPO). Nilai nominal saham IPO itu sebesar Rp 100 per unit dengan harga penawaran Rp 105 per unit.
Dari aksi korporasi ini, Gading bisa meraup dana maksimal Rp 420 miliar. Gading telah menunjuk PT Andalan Artha Adivisindo Sekuritas (AAA Sekuritas) sebagai penjamin emisi saham perdananya.
Jimmy Randiatmoko, Vice President Investment Bank AAA Sekuritas menuturkan, Gading akan memakai dana hasil IPO untuk tujuh kebutuhan. Pertama, sebesar Rp 95,87 miliar atau 23,97% total dana IPO untuk membayar pinjaman kepada Palazzo Properti Holdings Ltd. Gading meraih pinjaman itu pada 31 Desember 2011 dan jatuh tempo 5 Desember nanti. Fasilitas itu digunakan untuk investasi di entitas anak usaha Gading Development.
Kedua, Gading akan menggunakan Rp 130 miliar atau 32,5% dana IPO untuk membayar fasilitas kredit anjak piutang ke PT AB Sinar Mas Multifinance. Fasilitas ini diraih pada 5 Maret 2012 dan jatuh tempo 27 Januari 2013. "Tujuan penggunaan fasilitas untuk modal kerja dan perluasan usaha," kata Jimmy dalam surat elektronik yang diterima KONTAN, Rabu (4/7).
Ketiga, Gading akan memanfaatkan 3,38% dana IPO atau Rp 13,52 miliar untuk membayar fasilitas pinjaman ke Bank Sinarmas. Pinjaman itu sebagai modal kerja dan akan jatuh tempo 1 Februari 2014. Keempat, sebesar Rp 50 miliar atau 12,5% dana IPO akan digunakan untuk membayar pinjaman kepada Bank Capital Indonesia. Pinjaman tersebut berbunga 12,5% per tahun yang dibayar setiap bulan. Fasilitas yang digunakan untuk modal kerja itu jatuh tempo pada 11 April 2013.
Kelima, Gading akan menggunakan Rp 50 mmiliar atau 12,5% dana IPO untuk peningkatan modal kerja anak usaha, PT Gading Hotel & Resort (GHR). Anak usaha ini bergerak di bidang jasa pengelolaan hotel dan kosultansi operasional hotel. Nantinya, GHR akan menggunakan suntikan dana itu untuk memberikan pinjaman ke PT Graha Kirana Indonesia (GKI). Maklum, GKI berniat membangun Zest Hotel di Cirebon, Jawa barat. Saat ini, proyek itu masih dalam tahap perencanaan.
Keenam, sekitar 15% dana IPO atau Rp 60 miliar akan dipakai untuk peningkatan modal di anak usaha, PT Swakarsa Adimanunggal (SAM). Gading ingin memperkuat posisinya sebagai pemilik mayoritas SAM. Suntikan modal itu sebagai pinjaman ke anak usaha SAM, yaitu PT Pondok Persada Jaya (PPJ). Perusahaan ini akan menggunakan pinjaman untuk proyek perumahan Botanical City di Solo, Jawa Tengah. Luas proyek itu mencapai 80 hektare yang akan dibangun menjadi 12 klaster. Sebanyak tiga klaster merupakan proyek komersial dan sembilan klaster untuk kawasan hunian dengan 3.500 unit perumahan.
Ketujuh, sisa dana IPO sebesar 0,15% atau Rp 6,3 miliar akan digunakan untuk modal kerja Gading Development. Dalam IPO itu, Gading juga akan menawarkan 2 miliar Waran Seri I. Gading Development berharap sahamnya bisa dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 11 Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News