kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,04   1,71   0.19%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dampak negatif virus corona masih akan menekan kurs rupiah


Jumat, 13 Maret 2020 / 21:53 WIB
Dampak negatif virus corona masih akan menekan kurs rupiah
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker melintas di depan salah satu money changer di Jakarta, Senin (9/3). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot terus melemah. Senin (9/3/2020) rupiah spot ditutup di level Rp 14.393 per dolar AS. Sepanjang


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Mengutip Reuters, The Federal Reserve AS kembali menyuntikkan dana sebesar US$ 500 miliar dan berencana untuk menambah US$ 1 triliun pada Kamis (12/3). Sedang, Bank Sentral Jepang juga akan memberikan obligasi pemerintah 5 – 10 tahun senilai 200 miliar yen Jepang serta akan kembali menyuntikkan 1,5 triliun yen Jepang sebagai pinjaman.

Sedang, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga telah menyiapkan beberapa kebijakan fiskal. Salah satunya memberikan fasilitas penundaan pajak. Alwy melihat kondisi fundamental Indonesia yang relatif cukup baik belum bisa menandingi derasnya sentimen negatif akibat virus corona. Imbasnya, rupiah pun merosot. Padahal, pemangkasan suku bunga bulan Februari telah dilakukan oleh Bank Indonesia.

Baca Juga: Pertumbuhan kredit melemah, likuiditas sejumlah bank ini melimpah

Kondisi cadangan devisa Indonesia yang baik juga belum bisa menahan turunnya rupiah. “Sentimen positif dari pemerintah tertutupi oleh dampak persebaran virus corona yang masif,” kata Alwy.

Ke depan, rupiah masih akan tertekan. Ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pekan depan dinilai dapat membatasi pelemahan rupiah. Meski begitu, Alwy menilai upaya itu hanya berlangsung sementara. Pasalnya, virus corona belum menunjukkan tanda-tanda usai.

Apabila telah mereda, Alwy memprediksi dampak virus corona masih akan dirasakan oleh Indonesia. Imbas dari wabah virus corona tentu akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I sehingga akan mempengaruhi pergerakan rupiah ke depan. “Jika PDB kuartal I melambat, penyebabnya adalah efek virus corona,” kata Alwy.

Baca Juga: Seberapa efektif paket stimulus ekonomi? Begini penjelasan ekonom

Di samping itu, data perdagangan Indonesia yang dijadwalkan rilis pekan depan akan turut berdampak pada rupiah dalam jangka pendek. Pasalnya, Alwy menilai hasil data perdagangan Indonesia kemungkinan akan menjadi batu sandungan bagi rupiah.

Alwy justru melihat sentimen positif akan datang dari sisi dolar AS. Kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga akan menjadi pendorong rupiah untuk naik.

Melihat kondisi itu, Alwy menghitung rupiah di kuartal I akan bergerak di rentang Rp 14.585 per dolar AS–Rp 15.000 per dolar AS. Sementara, di akhir tahun diprediksi akan bergerak di kisaran Rp 14.130 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×