Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
PTBA membukukan laba bersih senilai Rp 4,05 triliun sepanjang periode 2019. Capaian laba bersih konstituen Indeks Kompas100 ini turun 19,24% dibandingkan realisasi laba pada tahun 2018 yakni Rp5,02 triliun.
ANTM membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 32,71 trilun pada tahun lalu, naik 29,44% dari realisasi penjualan tahun sebelumnya yang hanya Rp 25,27 triliun.
Meski demikian, laba bersih emiten konstituen Indeks Kompas100 ini justru menyusut. ANTM mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 193,85 miliar atau turun 88,15% secara tahunan.
Baca Juga: Analisa teknikal untuk saham emiten CTRA, PWON, BSDE, dan SMRA
TINS menjadi emiten tambang BUMN yang kinerjanya paling tertekan. Emiten yang berbasis di Kepulauan Bangka Belitung ini harus menanggung rugi tahun berjalan yang diatribusikan pada entitas induk hingga Rp 611,28 miliar pada tahun lalu.
Dari ketiganya, Meilki menilai ANTM yang paling memiliki prospek yang cerah seiring dengan harga emas yang dalam tren bullish. Dus, ia merekomendasikan beli (buy) saham ANTM target harga Rp1.100 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News