Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak beragam namun cenderung tertekan pada perdagangan hari ini (15/4). Pasalnya, indikator teknikal indeks masih menunjukkan sinyal negatif.
Heldy Arifien, analis KDB Daewoo Sekuritas menjelaskan, IHSG telah membentuk formasi evening star candle dengan bearish signal pada titik 45,05 oversold trading stochastic. Ini diperkirakan akan menyeret kembali indeks menguji support target 4.778,81 di 50% Fibonacci Rationya.
"Dengan demikian, pada perdagangan akhir pekan ini IHSG akan bergerak mix-negatif dalam rentang 4.780-4.850," katanya dalam riset yang diterima KONTAN, Jumat (15/4).
Pada perdagangan hari ini saham-saham yang menjadi pilihan Daewoo diantaranya ada AALI, AKRA dan BBTN. Heldy merekomendasikan buy ketiganya lantaran secara teknikal masih berpeluang mengalami penguatan.
AALI telah membentuk formasi ladder bottom di pengujung sesi perdagangan kemarin. Heldy bilang, ini akan membuka peluang berlanjutnya rally penguatan menguji resistensi Rp 16.500. Dengan diperdagangkan positif pada titik 44,90 oversold trading, perkiraannya saham emiten perkebunan ini akan bergerak positif dalam rentang harga Rp 16.400- Rp 16.500.
Adapun AKRA kemarin, kata Heldy, diperdagangkan pada puncak area overbought yang mencerminkan sudah hilangnya ruang bagi AKRA untuk menguat. Namun demikian formasi three inside up diharapkan mampu menciptakan swing positif bagi AKRA untuk menguji penetrasi resistensinya tersebut.
"Kami perkirakan ADHI akan bergerak positif dikisaran Rp 6.850-Rp 7.200," ungkapnya.
Sementara saham BBTN telah membentuk bullish signal pada EMA(5,20) serta arah kurva positif. Heldy mengharapkan ini mampu memberikan peluang bagi BBTN untuk menguji resistensi terdekatnya di level Rp 1.765. Prediksinya, saham perbankan pelat merah ini memiliki kecenderungan bergerak di rentang Rp 1.730-Rp 1.780.
Saham-saham yang patut di cermati dan diwaspadai menurut Heldy adalah BMRI, JPFA, CTRP, MIKA, dan ALMI. "Perketat stop-loss harga masing masing saham tersebut," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News