Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Presiden Joko Widodo memberikan perhatian yang serius terhadap lamanya dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara yang mencapai 5,5 hari dibandingkan dengan Singapura yang hanya membutuhkan waktu 1 hari.
Sekadar informasi, dwelling time merupakan waktu yang dibutuhkan sejak kontainer dibongkar dari kapal sampai dengan keluar dari kawasan pelabuhan.
Menurut Maxi Liesyaputra, analis KDB Daewoo Securities, masalah dwelling time merupakan hal yang harus segera diselesaikan untuk dapat meningkatkan daya saing Indonesia.
"Dwelling time yang efisien akan menurunkan biaya logistik sehingga akan membuat harga produk menjadi lebih murah. Hal ini juga sesuai dengan program tol laut yang dicanangkan oleh pemerintah untuk lebih menggalakkan penggunaan transportasi laut," paparnya.
Dia menailai, emiten yang paling diuntungkan dari kebijakan dwelling time yang lebih efisien adalah PT Pelayaran Tempuran Emas (TMAS). Sebab, TMAS bergerak dalam jasa pengiriman barang melalui wilayah laut di Indonesia.
Catatan saja, pada pukul 10.52 WIB, saham TMAS tertekan 1,56% menjadi Rp 1.575.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News