kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cuti bersama dipangkas, apa dampaknya kepada emiten transportasi?


Selasa, 23 Februari 2021 / 17:58 WIB
Cuti bersama dipangkas, apa dampaknya kepada emiten transportasi?
ILUSTRASI. Petugas melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan armada Bluebird di Pool Bluebird, Mampang, Jakarta, Senin (4/1). KONTAN/BAihaki/4/1/2021


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

Emiten ini berencana membeli kendaraan baru antara 4.000-5.000 unit pada tahun ini. Dengan demikian, total armada akan berjumlah sekitar 27.000-28.000 unit. Adapun dana untuk peremajaan kendaraan diperkirakan antara Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, adanya pemangkasan cuti bersama pada tahun ini tak begitu mempengaruhi kegiatan operasional emiten transportasi. "Enggak berubah selama masa pandemi juga, apalagi kalau masih ada PSBB dan PPKM, tingkat perjalanan masyarakat akan sama aja," tuturnya, Selasa (23/2).

Baca Juga: IHSG naik tipis 0,07% ke level 6.259,97 sesi I, net buy asing Rp 18,468 miliar

William menambahkan, ada kemungkinan keputusan tersebut ada perubahan di waktu yang akan datang jika vaksin Covid-19 berjalan lancar dan kasus baru menurun. Sehingga, secara prospek tak ada pengaruh signifikan dari pemangkasan cuti bersama menjadi hanya 2 hari di 2021.

Di lain sisi, ada beberapa sentimen positif untuk saham transportasi. William menjelaskan, apabila mobil listrik jadi dipasarkan, maka emiten-emiten transportasi tersebut harus menyesuaikan dan menyiapkan mobil listrik juga untuk ke depannya. "Yang dikhawatirkan hanyalah beban yang mungkin muncul di masa penyesuaian," kata William.

Selama masa pandemi Covid-19, emiten transportasi juga bisa melakukan diversifikasi bisnis seperti merambah ke bisnis logistik dan semacamnya. Untuk saham emiten transportasi, William menyarankan pelaku pasar untuk bisa buy saham BIRD dengan target harga Rp 1.500 dan buy saham ASSA dengan target harga Rp 1.700.

Selanjutnya: Berpotensi kinerja membaik pada tahun ini, SCMA dinilai punya prospek menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×