Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto
“Dari semula saldo saya sebesar Rp 50 juta lebih, dalam sekejap langsung turun jadi Rp 7 - Rp 8 juta saja. Kerugian ini jadi pembelajaran bahwa jangan mementingkan ego, namun semuanya harus berdasarkan money management,” terang Fajar.
Tidak kapok, Fajar kembali berinvestasi guna mengembalikan kerugian yang ia dapat tersebut. Saat itu, ia memutuskan membeli Bitconect dengan modal Rp 5 juta. Rupanya, Bitconect mengalami kenaikan harga ribuan persen saat launching.
Sudah sempat merasakan kembali keuntungan, sayangnya Bitconect tertimpa kasih dan harganya anjlok. Fajar kembali mendapat kerugian.
Selepas dua kerugian tersebut, ia kembali vakum bermain aset kripto. Namun, pada tahun lalu ketika pandemi Covid-19 merebak, ia kembali memutuskan untuk kembali ke aset kripto.
Ia pun menjadi member di Tokocrypto dan melakukan trading pada platform tersebut. Berbekal seluruh pengalaman dari kegagalan sebelumnya, Fajar pun lebih mengedepankan money management, mengendalikan ego, dan lebih sabar.
Baca Juga: Simak cerita investor kripto yang sudah memulai sejak 2014
Kini, ia mengaku sejauh ini hasilnya selalu memuaskan. Hasil investasinya pada aset kripto bisa membantu perekonomian keluarga, membuka sebuah usaha, hingga membiayai biaya pendidikan adiknya.
Tujuh bulan lebih sejak kembali aktif melakukan trading, Fajar mengaku cuannya sudah hampir menyentuh Rp 100 juta.
“Kalau tertarik pada aset kripto, memang harus tekun belajar soal dunia aset kripto, sabar, jangan terlalu bernafsu, dan punya money management yang baik. Sekarang kan juga lagi banyak event airdrop. (Airdrop) bisa dimanfaatkan untuk mencoba belajar dan melakukan trading aset kripto,” pungkas Fajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News