Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester I-2022, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mampu mencetak laba Rp 8,59 triliun berkat pendapatan investasinya dari PT Allo Bank Tbk (BBHI).
Selain itu, BUKA mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,69 triliun di enam bulan pertama tahun 2022. Nilai ini tumbuh 95,82% secara tahunan atawa year on year (yoy) dari Rp 863,62 miliar di semester I-2021.
Sementara, laba investasi yang belum dan sudah terealisasi Bukalapak mencapai Rp 9,79 triliun. Dalam keterangan resminya, manajemen capaian itu berasal dari investasi marked-to-market dari Allo Bank.
Walhasil, Bukalapak mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 8,59 triliun. Padahal, semester I-2021, BUKA masih mencatatkan rugi Rp 766,23 miliar.
Baca Juga: Saham Bukalapak (BUKA) Melejit 6%, IHSG Berbalik Menguat ke 7.019,3
Analis Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy menyebut, indikator penting yang perlu diperhatikan ialah laba dari kegiatan operasional alias core business BUKA, yaitu marketplace dan e-commerce.
"Keduanya mencatatkan pertumbuhan yang positif dari segi TPV (total processing value) maupun take-rate, sehingga pendapatan juga naik kencang secara yoy," kata Paulus kepada Kontan.co.id, Senin (1/8).
Nilai pemrosesan total alias TPV BUKA tumbuh 24% menjadi Rp 36,5 triliun pada kuartal II-2022. Kenaikan ini didorong dari peningkatan jumlah transaksi sebesar 24% sepanjang kuartal kedua ini.
Paulus menilai, hasil kinerja Bukalapak ini bisa menjadi sentimen positif untuk pergerakan harga saham BUKA. Dia masih merekomendasikan beli saham BUKA dengan target harga Rp 830 per saham.
Adapun pada Selasa (2/8), BUKA ditutup menguat 2,05% ke level Rp 298 per saham. Awal perdagangan Rabu (3/8), BUKA dibuka menguat ke level Rp 300 per saham. Bahkan di pukul 10.00 WIB, saham BUKA melejit 6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News