kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cuaca ekstrem di awal tahun, volume penjualan Indocement (INTP) alami penurunan


Kamis, 19 Maret 2020 / 22:32 WIB
Cuaca ekstrem di awal tahun, volume penjualan Indocement (INTP) alami penurunan
ILUSTRASI. Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Menurut Asosiasi Semen Indonesia (ASI), volume penjualan semen sampai Agustus 2019 ini tercatat sebanyak 42,03 juta ton atau turun 2,26% dibandingkan pe


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cuaca ekstrem yang melanda beberapa wilayah di tanah air turut menggerus penjualan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos mengatakan volume penjualan anggota Indeks Kompas100 ini mencapai 2.8 juta ton semen selama periode Januari – Februari 2020.

Sebagai catatan, periode Januari 2020, emiten semen ini menjual 1,33 juta ton semen atau terkoreksi 10% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu.

Baca Juga: Begini siasat Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) hadapi kondisi pasar yang fluktuatif

Meski tidak menyebut angka pasti, Antonius mengatakan realisasi penjualan pada dua bulan pertama 2020 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu.

“Di mana dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu masih tumbuh minus seiring dengan kondisi industri semen yang mengalami pertumbuhan minus,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Kamis (19/3).

Adapun penyebab utama dari penurunan penjualan ini adalah curah hujan tahun ini yang mengalami anomali dibandingkan tahun lalu sehingga menyebabkan musibah banjir di beberapa wilayah di Jabodetabek. “Jabodetabek adalah pangsa utama kami,” sambung dia.

Dalam risetnya pekan lalu (12/3), Analis Danareksa Sekuritas Maria Renata mengatakan, konsumsi semen domestik mencapai 4,88 juta ton hingga Februari 2020. Realisasi ini turun 0,1% secara year-on-year (yoy) dan -6,3% secara bulanan.

Baca Juga: Pendapatan naik tipis, laba bersih Indocement (INTP) naik 60,26% jadi Rp 1,83 triliun

Dari total tersebut, INTP menguasai sekitar 25,4% dari total permintaan semen nasional sejauh ini. Dus, Maria mempertahankan rekomendasi beli (buy) saham INTP dengan target harga Rp 21,600 per saham.

Pada perdagangan hari ini, saham INTP terkoreksi 6,78% ke level Rp 9.275 per saham. Sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd), saham INTP tergerus 51,25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×