Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cuaca ekstrem yang melanda beberapa wilayah di tanah air turut menggerus penjualan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos mengatakan volume penjualan anggota Indeks Kompas100 ini mencapai 2.8 juta ton semen selama periode Januari – Februari 2020.
Sebagai catatan, periode Januari 2020, emiten semen ini menjual 1,33 juta ton semen atau terkoreksi 10% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu.
Baca Juga: Begini siasat Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) hadapi kondisi pasar yang fluktuatif
Meski tidak menyebut angka pasti, Antonius mengatakan realisasi penjualan pada dua bulan pertama 2020 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu.
“Di mana dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu masih tumbuh minus seiring dengan kondisi industri semen yang mengalami pertumbuhan minus,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Kamis (19/3).
Adapun penyebab utama dari penurunan penjualan ini adalah curah hujan tahun ini yang mengalami anomali dibandingkan tahun lalu sehingga menyebabkan musibah banjir di beberapa wilayah di Jabodetabek. “Jabodetabek adalah pangsa utama kami,” sambung dia.
Dalam risetnya pekan lalu (12/3), Analis Danareksa Sekuritas Maria Renata mengatakan, konsumsi semen domestik mencapai 4,88 juta ton hingga Februari 2020. Realisasi ini turun 0,1% secara year-on-year (yoy) dan -6,3% secara bulanan.
Baca Juga: Pendapatan naik tipis, laba bersih Indocement (INTP) naik 60,26% jadi Rp 1,83 triliun
Dari total tersebut, INTP menguasai sekitar 25,4% dari total permintaan semen nasional sejauh ini. Dus, Maria mempertahankan rekomendasi beli (buy) saham INTP dengan target harga Rp 21,600 per saham.
Pada perdagangan hari ini, saham INTP terkoreksi 6,78% ke level Rp 9.275 per saham. Sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd), saham INTP tergerus 51,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News