Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Lesunya industri properti tidak membuat bisnis PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) terhenti. Setidaknya, hingga bulan kedelapan tahun ini, anak usaha PT Ciputra Development Tbk (CTRA) tersebut mampu membukukan pra penjualan atau marketing sales cukup proporsional.
"Perusahaan telah membukukan marketing sales Rp 1,1 triliun hingga Agustus, atau setara 63% dari target tahun ini," tulis analis Mandiri Sekuritas Liliana S. Bambang dalam laporan company visit -nya, (6/10).
Kendati telah melebihi angka 50% dari target, namun manajemen menilai perolehan pendapatan pra-penjualan tersebut terbilang lambat. Alhasil, target marketing sales CTRS hingga akhir tahun nanti terpaksa direvisi. Sebelumnya, Direktur CTRS Nanik Santoso mengkonfirmasi kepada KONTAN bahwa pihaknya merevisi target marketing sales menjadi Rp 1,8 triliun dari sebelumnya Rp 2,22 triliun.
Namun, manajemen optimistis bahwa kinerja akan kembali lebih lebih baik tahun depan. Pasalnya, sebagian besar proyek baru yang ada di Kendari, Palu, dan Jayapura serta dua proyek potensial lainnya yang sedang dinegosiasikan dapat diluncurkan tahun depan.
Dengan sejumlah proyek tersebut, Liliana menghitung CTRS bakal memperoleh kenaikan marketing sales tahun depan sebesar 20%. Setidaknya, hal ini juga membuat Liliana tetap merekomendasikan para pemodal tetap mengkoleksi saham CTRS meski ada sentimen negatif soal revisi target.
Karena menurut Liliana, CTRS memiliki portofolio yang lebih baik dibanding kompetitornya seperti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Intiland Development Tbk (DILD). "Tetap akumulasi saham CTRS dengan target harga Rp 3.600 per saham," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News