Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Prospek industri properti di Batam tampaknya masih sangat menarik di mata PT Ciputra Development Tbk (CTRA). Setelah sukses meluncurkan proyek kelas atas di kota yang akan ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) tersebut, CTRA akan kembali merilis proyek baru di kota ini.
Tulus Santoso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan CTRA mengatakan, perseroan akan meluncurkan proyek kelas menengah di Batam dengan harga mulai Rp 1 miliar. "Prospek kota Batam masih sangat bagus sesuai dengan riset yang sudah kita lakukan," kata Tulus pada KONTAN, Rabu (4/5).
CTRA akan mengembangkan proyek baru tersebut secara join operation dengan luas lahan sebesar 20 hektare (ha). Untuk tahap awal, perseroan akan merilis satu kluster perumahan sekitar 100- 200 unit.
Tulus bilang, proyek tersebut akan diluncurkan akhir semester I atau awal semester II mendatang. Tahun ini, CTRA membidik marketing sales atau pra penjualan dari proyek tersebut sebesar Rp 100 miliar.
Sejak tahun 2013, CTRA telah mengembangkan proyek mix use di Batam bertajuk Citraland Megah Batam di atas lahan seluas 18 ha dengan berkolaborasi dengan pengembang Lokal Artha Megah Group.
Sekitar 12 ha akan dikembangkan menjadi perumahan yang terdiri dari empat kluster yakni Royal Hill, The Villagge, Town House dan Double Dekker. Sementara 3 ha dikembangkan menjadi kawasan komersial. Kluster I telah rampung yang dilego dengan harga Rp 3 miliar- Rp 5 miliar.
Selain itu, Tulus bilang, perseroan akan merilis proyek perumahan bertajuk Citraland Lampung selus 35 ha dalam waktu dekat. Hanya saja, dia tidak merinci berapa unit rumah yang akan diluncurkan perseroan tahun ini di proyek baru tersebut.
Sebetulnya, CTRA tahun ini berencana merilis delapan proyek baru untuk mengejar target marketing sales atau pra penjualan sebesar Rp 9,3 triliun tahun ini. Selain di dua kota tadi, proyek baru yang akan dirilis tahun ini ada di daerah Jabodetabek, Yogyakarta dan Samarinda. Namun, baru proyek di Batam dan Lampung yang akan dirilis dalam waktu dekat.
Sepanjang kuartal I 2016, CTRA baru mengantongi marketing sales Rp 1,1 triliun. Jumlah tersebut setara 11,8% dari target yang ditetapkan perseroan tahun ini. Sebesar 40% diperoleh dari proyek-proyek di Jabodetabek.
Perolehan tersebut juga mengalami penurunan 36,7% jika dibanding dengan periode kuartal I 2015 yang mencapai Rp 1,74 triliun. Tulus bilang, penurunan tersebut lantaran kondisi ekonomi masih lesu dan daya beli masyarakat juga belum pulih selam tiga bulan pertama tahun ini. "Sedangkan penurunan BI rate yang sudah terjadi butuh waktu penyesuaian agar bunga kredit juga turun." kata Tulus.
Kendati begitu, dirinya optimis target marketing sales yang ditetapkan tahun ini dapat tercapai karena banyak sentimen positif yang akan mendorong industri properti tahun ini seperti penurunan BI rate dan tax amnesty.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News