kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Crossing saham BNII Rp 1,8 triliun di akhir pekan


Senin, 25 November 2013 / 06:14 WIB
Crossing saham BNII Rp 1,8 triliun di akhir pekan
Promo J.CO Mingguan terbaru mulai 11-17 Juli 2022 untuk donut dan minuman yang segar dengan harga spesial selama 7 hari ini.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Ada transaksi tutup sendiri alias crossing saham PT Bank International Indonesia Tbk (BNII) cukup besar pada akhir pekan lalu. Total transaksinya mencapai Rp 1,8 triliun.

Transaksi saham BNII di pasar negosiasi terjadi sebanyak tiga kali pada harga yang sama, yakni Rp 310 per saham. Jika dibandingkan harga di pasar reguler sebesar Rp 320, maka harga negosiasi lebih rendah 3,22%.

Volume transaksi saham di pasar negosiasi sebanyak 11,35 juta lot terjadi pada pukul 09.58 WIB. Total saham tercatat BNII mencapai 60,36 miliar. Artinya crossing saham tersebut melibatkan 9,4% saham BNII.

Berdasarkan data RTI, transaksi negosiasi tersebut difasilitasi oleh UBS Securities Indonesia sebagai broker pembeli dan Kim Eng Securities sebagai broker penjual. Transaksi pertama dan kedua sebanyak 4 juta lot. Sementara itu, transaksi ketiga sebanyak 3,35 juta lot.

Direktur Global Banking BNII Rahardja Alimhamzah mengaku tidak mengetahui penyebab transaksi negosiasi dengan nilai cukup besar itu. Ia pun bilang, tidak memiliki rencana aksi korporasi apa pun dalam waktu dekat ini.

Sekadar informasi, pemegang saham BNII sampai 31 Oktober sebesar 54,33% dimiliki oleh Sorak Financial Holdings Pte Ltd. Maybank Offshore Corporate Service (Labuan) Sdn Bhd 33,9%, UBS AG London memiliki 9%, dan masyarakat dengan porsi di bawah 5% memegang 2,71%.

Aksi korporasi BNII terakhir adalah rights issue pada Mei 2013. Kala itu, BNII menjual 4,69 miliar saham baru ke publik di harga Rp 320.

Kepala Riset Reliance Securities Wilson Sofan bilang, ada dua hal yang bisa menyebabkan transaksi besar di pasar negosiasi. Pertama, karena ada aksi korporasi. Kedua adalah sekadar aksi menggoreng saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×