Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Setelah bergerak cukup fluktuatif dalam sepekan terakhir, akhirnya harga minyak sawit mentah mulai mengalami peningkatan. Meski pagi tadi Selasa (2/11) perdagangan dibuka sedikit melemah dari harga sehari sebelumnya pada harga RM 2.720 RM per metrik ton, tetapi hingga penutupan justru harganya terkerek menjadi RM 2.762 RM per metrik ton.
Yulia Safrina, Research and Analyst Monex Investindo Futures mengatakan pelemahan harga CPO pada awal pembukaan perdagangan memang terjadi karena kondisi pasar komoditas yang sedang tertekan karena harga minyak mentah.
Penurunan harga minyak kedelai dan minyak sayuran, mau tidak mau diikuti dengan penurunan minyak sawit itu sendiri. “Sekarang harga minyak mentah jatuhnya sudah sampai US$ 42 per barrel,” paparnya kepada KONTAN, Selasa (2/11).
Sementara itu penguatan harga CPO yang terjadi pada separuh perdagangan kemarin (2/11) lebih disebabkan karena alasan pelemahan ringgit. Pemilu Amerika Serikat yang tinggal sepekan lagi memberi banyak peluang bagi meningkatnya nilai mata uang USD. Penguatan rupiah cenderung menyebabkan penurunan ringgit dan bisa menopang kenaikan harga minyak sawit.
Di pasar spot, Rabu (2/11) valuasi rupiah mengempis 0,08% di level Rp 13.057 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sementara pada kurs tengah Bank Indonesia melemah 0,17% ke level Rp 13.058 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News