kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.968   -28,15   -0,47%
  • KOMPAS100 844   -3,39   -0,40%
  • LQ45 669   1,60   0,24%
  • ISSI 186   -0,64   -0,35%
  • IDX30 353   0,28   0,08%
  • IDXHIDIV20 432   5,08   1,19%
  • IDX80 96   -0,04   -0,04%
  • IDXV30 101   -0,42   -0,41%
  • IDXQ30 118   1,53   1,32%

CPO rebound terpicu optimisme penanganan krisis Eropa


Rabu, 19 Oktober 2011 / 11:19 WIB
CPO rebound terpicu optimisme penanganan krisis Eropa
ILUSTRASI. Pedagang melayani calon pembeli di pasar PD Jaya, Senen, Jakarta, Rabu (01/07). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

KUALA LUMPUR. Spekulasi Uni eropa akan mencapai kesepakatan penanganan krisis pada pertemuan pekan ini, mendongkrak harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO).

Kontrak CPO untuk pengiriman Januari di Malaysia Derivatives Exchange melaju 1,3% ke level RM 2.873 atau setara US$ 922 per metrik ton, sebelum bergulir ke level RM 2.868 per metrik ton pada pukul 11.16 di Kuala Lumpur.

Optimisme terhadap penyelesaian krisis utang Eropa mengangkat proyeksi permintaan terhadap komoditas. Kemarin, surat kabar Inggris The Guardian melaporkan, Perancis dan Jerman telah sepakat untuk meningkatkan nilai bailout untuk kawasan Euro menjadi 2 triliun euro.

Adapun, pemimpin Eropa menjadwalkan bertemu di Brussels pada 23 Oktober mendatang untuk membahas rencana penangangan krisis.

Analis CIMB Group Holdings Bhd. Ivy Ng menilai, sentimen pasar sepertinya kembali positif. "Isu tentang resesi global dan risiko kemungkinan mereda, karena itu orang tidak begitu khawatir," ujarnya, di Kuala Lumpur.

Kemarin, CPO jatuh ke level terendah dalam sepekan setelah China sebagai konsumen minyak nabati terbesar di dunia menyebut pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga berada di fase paling lambat dalam dua tahun terakhir. "Sebagian orang jelas mengambil kesempatan untuk membeli di saat harga rendah, karena mungkin sudah menunda pembelian mereka sebelumnya," imbuh Ng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×