kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

CPO mencetak kenaikan hari ini


Selasa, 09 Agustus 2016 / 20:55 WIB
CPO mencetak kenaikan hari ini


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ramalan cuaca yang memprediksi akan terjadi La Nina di sisa tahun 2016 bersamaan dengan upaya untuk terus mengurangi produksi minyak sawit mentah oleh salah satu produsen terbesarnya, berhasil mendongkrak laju harga CPO. Meski analis mewaspadai koreksi yang terus mengintai.

Mengutip Bloomberg, Selasa (9/8) pukul 14.15 WIB harga CPO kontrak pengiriman Oktober 2016 di Malaysia Derivative Exchange terbang 1,18% di level RM 2.468 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir pun harga sudah melesat 5,56%.

Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures mengungkapkan memang faktor cuaca akan terus menjadi katalis yang membayangi pergerakan harga CPO sepanjang tahun 2016 ini. Setelah produksi terganggu oleh El-Nino di awal tahun kini giliran La Nina yang siap menyambangi.

Dari dugaan Australian Bureau of Meteorology, peluang terjadinya La Nina sudah mencapai 50% dan diramal bisa terjadi pada bulan September 2016 mendatang. Katalis ini bisa menjadi pemicu terjadinya hujan lebat dan banjir yang bisa menahan produksi CPO di sisa tahun 2016.

“Hal ini menjadi ancaman yang bisa mengangkat harga untuk jangka menengah,” ujar Wahyu.

Diperhitungkan, jika La Nina benar terjadi produksi Malaysia 2016 akan turun di kisaran 18,2 – 18,5 juta ton atau di bawah produksi tahun 2015 yang mencapai 20 juta ton.

Sementara, Oil World yang berbasis di Hamburg memperkirakan produksi global tahun ini bisa turun 3,5% menjadi 60,4 juta ton. Proyeksi terbaru ini lebih rendah 200.000 ton dibanding proyeksi yang dikeluarkan pada Juni 2016 lalu.

Karena itu diprediksi harga CPO masih akan mampu mempertahankan kenaikan. “Selama bertahan di atas level RM 2.400 kans naik tetap ada dan mengejar ke arah RM 2.700 per metrik ton,” tebak Wahyu.

Dukungan lainnya bagi harga datang dari salah satu produsen utama CPO dunia yakni Felda Global Ventures yang melaporkan bahwa produksi buah sawitnya turun 20% di kuartal dua 2016 ini dibanding kuartal dua 2015 lalu. Sepanjang tahun 2016 ini diproyeksi produksi akan turun 10-15%. Produksi yang diperkirakan akan terus mengempis ini masih imbas dari cuaca yang buruk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×