Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) menguat di tengah kekhawatiran naiknya pasokan. Dukungan faktor teknikal serta kenaikan ekspor Malaysia membuat CPO berhasil menanjak 3% dalam sepekan.
Mengutip Bloomberg, Jumat (17/3), harga CPO kontrak pengiriman April 2017 di Malaysia Derivative Exchange menguat 0,25% ke level RM 2.803 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, CPO menanjak hingga 3%.
Wahyu Tribowo Laksono, analis PT Central Capital Futures mengatakan, harga CPO memang sudah oversold secara teknikal sehingga terbuka peluang untuk menguat dalam jangka pendek. "Harga CPO melonjak signifikan pekan pekan ini setelah mencoba level RM 2700," paparnya.
Secara fundamental, penguatan harga CPO juga didukung oleh kenaikan ekspor CPO Malaysia serta harga minyak kedelai sebagai barang substitusi.
Setelah melambat sejak awal Maret, permintaan CPO dari Malaysia sebagai produsen terbesar kedua di dunia mulai merangkat naik.
Survey kargo Intertek Testing Services memang mencatat ekspor CPO Malaysia turun 5,5% pada periode 1-15 Maret. Namun data Societe Generale de Surveillance (SGS) menunjukkan ekspor CPO Malaysia periode 1-25 Maret meningkat 1,1% dibanding penurunan 25% pada periode 1-10 Maret. Di sisi lain, output CPO Malaysia bulan Februari tergerus 1,4% dan pasokan jatuh 5,3% menjadi 1,46 juta ton.
Sedangkan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat produksi minyak sawit Indonesia pada Januari 2017 turun 9% menjadi 2,86 juta ton dibandingkan Desember 2016 yang mencapai 3,15 juta ton.
"Angka produksi yang masih buruk disertai angka ekspor yang membaik membuat harga CPO kembali stabil," lanjut Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News