kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.224   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.097   0,57   0,01%
  • KOMPAS100 1.061   -1,66   -0,16%
  • LQ45 834   -1,33   -0,16%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 426   -0,55   -0,13%
  • IDXHIDIV20 514   0,79   0,15%
  • IDX80 121   -0,21   -0,17%
  • IDXV30 125   -0,28   -0,22%
  • IDXQ30 142   -0,01   0,00%

Corona lebih jadi tantangan bagi Summarecon (SMRA) & Modernland (MDLN)


Senin, 11 Mei 2020 / 19:56 WIB
Corona lebih jadi tantangan bagi Summarecon (SMRA) & Modernland (MDLN)
ILUSTRASI. Kawasan Summarecon Bekasi yang dikembangkan?PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Emiten properti justru memangkas target karena adanya pandemi corona.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan PSAK 72 di tahun ini bukan menjadi tantangan terberat emiten properti seperti PT Modernland Realty Tbk (MDLN) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Investor Relations Department Head Modernland Eliza Saliman mengatakan MDLN akan memenuhi penerapan PSAK 72 mengenai pengakuan pendapatan dilakukan setelah adanya serah terima unit. “Pada 2020 ini, project kami masih akan didominasi oleh penjualan residensial, yang memang dibukukan pendapatannya setelah serah terima kepada konsumen,” kata Eliza, Senin (11/5).

Namun, penerapan PSAK 72 sepertinya memang tidak terlalu berdampak bagi Modernland mengingat pendapatan dari bangunan gedung bertingkat (high-rise) tidak terlalu besar porsinya. Pada tahun lalu, pendapatan dari unit apartemen tercatat sebesar Rp 706,66 juta atau setara 0,03% dari total pendapatan Rp 2,37 triliun. Pendapatan Modernland paling banyak berasal dari penjualan tanah serta rumah tinggal dan ruko.

Baca Juga: Bukan karena PSAK 72, marketing sales Intiland (DILD) di kuartal I-2020 turun 53,97%

Justru Modernland memangkas proyeksi marketing sales sebesar 10%-20% dari target awal Rp 4,7 triliun karena situasi Covid-19. “Melihat situasi pandemi Covid-19 yang berkembang saat ini dan berdampak pada penjualan di kuartal dua, kami memperkirakan marketing sales di tahun 2020 dapat turun 10%-20% dari target awal, yaitu di kisaran Rp 4 triliun," kata dia.

Sekretaris Perusahaan Summarecon Jemmy Kusnadi menjelaskan bahwa kondisi SMRA masih banyak terdampak oleh perkembangan Covid-19. Target SMRA tahun ini sangat mungkin akan ditinjau kembali dan mengalami penyesuaian. Namun penyesuaian tersebut, lanjut Jemmy, perlu menunggu kondisi membaik.

Sementara itu penerapan PSAK 72 tidak terlalu berdampak. “PSAK 72 tidak akan berdampak signifikan karena sebagian besar proyek high-rise kami sudah selesai dibangun dan sebagian sudah diserahterimakan,” jelasnya.

Baca Juga: Sepanjang kuartal I 2020, Surya Semesta (SSIA) catat kenaikan rugi bersih 60,17%

Adapun pencapaian marketing sales kuartal I-2020 adalah sebesar Rp 855 miliar atau setara 19% dari target di tahun ini.  Sebagian besar atau sekitar 60%  merupakan penjualan dari produk rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×