Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) sudah mengatur sejumlah strategi bisnis di sepanjang tahun ini untuk memperbaiki kinerja yang sempat tertekan di 2020 dan awal tahun ini. Manajemen CTBN optimistis dapat meraih kinerja yang lebih baik.
Melansir laporan keuangan di 2020, total penjualan CTBN menurun sebesar 12,10% yoy menjadi US$ 126,20 juta. Seiring penurunan pendapatan, Citra Tubindo mencatatkan rugi bersih US$ 3,06 juta dari sebelumnya mencatatkan laba sebesar US$1,65 juta pada 2020. Hal ini disebabkan memburuknya penjualan pasar lokal di industri minyak dan gas.
Lantas pada kuartal pertama 2021, kinerja CTBN juga belum bisa terdongkrak. Di tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan menyusut 33,13% yoy menjadi US$ 17,25 juta dan rugi bersih senilai US$ 1,32 juta dari yang sebelumnya laba senilai US$ 1,33 juta di kuartal I 2020.
Direktur Utama Citra Tubindo, Satya Heragandhi menjelaskan, pihaknya melihat prospek bisnis yang lebih baik di tahun ini jika dibandingkan 2020. Prospek ini tercermin dari peningkatan kegiatan tender dan pemulihan harga migas sejak akhir tahun lalu.
Baca Juga: Kris Wiluan taipan Indonesia terancam 7 tahun penjara di Singapura
"Hanya saja, kondisi pandemi pada beberapa minggu terakhir cukup mengkhawatirkan karena adanya varian delta sehingga para pelaku usaha migas cukup konservatif atau wait and see dalam menjalankan bisnis," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Rabu (30/6).
Kendati demikian, CTBN melihat akan ada perbaikan bisnis di kuartal ketiga dan kuartal keempat karena percepatan program vaksinasi yang akan mendorong penanganan pandemi Covid-19 menjadi lebih cepat. Di sisi lain, Satya yakin bisnis CTBN akan menguat di kuartal ketiga dan keempat mendatang, utamanya kuartal empat.
Satya bilang, secara siklus bisnis, membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua kuartal untuk pengiriman ke pelanggan. "Banyak kontrak yang didapat pada 2020 dan awal 2021. Saat ini tercatat back log yang cukup besar dan menunggu permintaan pengiriman dari pelanggan. Di saat pandemi, pelanggan sulit memobilisasi karyawan melakukan drilling atau kegiatan di lapangan," kata Satya.
Baca Juga: Citra Tubindo (CTBN) alokasikan belanja modal US$ 4 juta untuk digitalisasi di 2021
Satya tidak bisa memerinci berapa nilai kontrak yang tertunda maupun target kontrak di sepanjang tahun ini. Sebagai gambaran saja, Satya memaparkan CTBN telah mengempit kontrak cukup banyak baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Kendati ada penundaan pengiriman, selama pandemi Satya mengungkapkan CTBN tidak menerima adanya pembatalan pemesanan dan sejumlah proyek-proyek besar Minyak & Gas di bawah kontrak jangka panjang tetap berjalan sehingga diharapkan dapat mendorong pemesanan secara regular/berkala di sepanjang tahun ini.
Maka dari itu, Citra Tubindo cukup yakin dapat meraih kinerja yang lebih baik dibandingkan 2020 yakni dapat meraih laba yang positif di akhir tahun 2021. Selain adanya kontrak yang sudah didapatkan, CTBN juga melakukan efisiensi internal dengan menurunkan biaya produksi dan operasional. Selain itu, pihaknya akan meningkatkan product mixed lebih fokus pada produk yang memberikan keuntungan lebih tinggi. Termasuk memilih segmen andalan yang akan memberikan profit lebih besar.
Baca Juga: Citra Tubindo (CTBN) melihat prospek bisnis yang menarik di sektor geothermal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News