kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   14.000   0,80%
  • USD/IDR 16.530   -100,00   -0,61%
  • IDX 6.312   88,27   1,42%
  • KOMPAS100 903   6,88   0,77%
  • LQ45 712   2,66   0,38%
  • ISSI 198   3,50   1,80%
  • IDX30 373   2,21   0,60%
  • IDXHIDIV20 448   3,53   0,79%
  • IDX80 103   0,27   0,27%
  • IDXV30 108   0,52   0,49%
  • IDXQ30 122   0,86   0,71%

Ciputra Development (CTRA) Hadapi Tantangan pada 2025, Simak Rekomendasi dari Analis


Rabu, 19 Maret 2025 / 21:08 WIB
Ciputra Development (CTRA) Hadapi Tantangan pada 2025, Simak Rekomendasi dari Analis
ILUSTRASI. Prospek saham Ciputra Development Tbk dinilai tetap menarik. Meski begitu, kinerja tahun ini dinilai cukup menantang.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek Ciputra Development Tbk (CTRA) dinilai tetap menarik. Meski begitu, kinerja tahun ini dinilai cukup menantang.

Senior Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai pencapaian marketing sales yang tinggi di 2024 cukup sulit direplikasi pada tahun 2025. Meurutnya, daya beli masyarakat yang masih lemah dan tantangan ketidakpastian global membuat masyarakat berpotensi menahan untuk membeli properti.

"Selain itu masyarakat mungkin akan cenderung wait and see dengan situasi yang ada, bahkan bisa mengalihkan investasinya pada komoditas emas yang sedang dalam tren kenaikan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (19/3).

Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) Belum Prioritaskan Pengembangan Hotel Tahun Ini

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila juga memperkirakan efek daya beli yang lemah maka profitabilitas berpotensi tertekan di 2025. 

CTRA, lanjut Indy juga masih tertekan karena kondisi dari inflasi Indonesia negatif dan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi Indonesia akibat kekhawatiran perang dagang yang berpotensi akan terjadi di 2025.

"Investor khawatir sentimen ini akan mempengaruhi ke kinerja keuangan CTRA," sebutnya.

Hal itu tercermin dari pergerakan saham CTRA yang tertekan belakangan ini. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham CTRA turun 7,95% dalam sebulan terakhir, mengakumulasi pelemahan 17,77% dalam tiga bulan terakhir.

Namun prospek hingga akhir tahun diperkirakan membaik. Menurut Indy, masih ada harapan untuk ruang penurunan suku bunga acuan sehingga daya beli masih tinggi dan permintaan KPR masih tinggi.

Dus, ia memperkirakan kinerja marketing sales CTRA masih mampu tumbuh, kendati terbatas. Hal ini didukung kredit yang turun dan kembalinya daya beli masyarakat serta juga proyek-proyek dari CTRA.

"Marketing sales bisa tumbuh moderat 5% menjadi Rp 11,5 triliun," sebutnya.

Baca Juga: Industri Properti Bersaing Ketat, Cek Rekomendasi Saham Ciputra Development (CTRA)

Dari harga saham, Sukarno juga melihat prospek CTRA masih cukup menarik untuk dicermati. Sebab, dengan pelemahan harga belakangan ini membuat valuasinya menjadi lebih menarik.

Selain itu ada katalis pendukung lainnya dari insentif PPN DTP yang diperpanjang hingga 2025 ini. Sukarno menilai hal tersebut menjadi peluang untuk sektor properti.

Dengan demikian, Sukarno menilai bisa trading buy CTRA untuk jangka pendek, atau hold dengan strategi akumulasi buy dengan target harga minor di Rp 850 - Rp 880, patokan support di Rp 790. 

Lalu Indy juga merekomendasikan trading buy dengan target harga Rp 1.000.

Selanjutnya: PLN Perkuat Talenta Masa Depan dengan Program Ikatan Kerja ITPLN

Menarik Dibaca: PLN Perkuat Talenta Masa Depan dengan Program Ikatan Kerja ITPLN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×