kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,84   -10,68   -1.14%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ciptadana Sekuritas merekomendasikan untuk beli saham Siloam (SILO)


Rabu, 07 April 2021 / 16:03 WIB
Ciptadana Sekuritas merekomendasikan untuk beli saham Siloam (SILO)


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 1,31% sepanjang tahun 2020. Emiten rumah sakit ini mencetak pendapatan hingga Rp 7,11 triliun dari sebelumnya Rp 7,02 triliun.

Sementara dari sisi bottom line, SILO mencatatkan laba bersih Rp 116 miliar. Jumlah tersebut naik signifikan mengingat pada 2019, SILO justru membukukan rugi bersih sebesar Rp 339 miliar.

Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian dalam risetnya pada 7 April 2021 menuliskan, laba bersih SILO mengalahkan proyeksinya. Dia memperkirakan, pada 2020 SILO hanya akan membukukan laba bersih sebesar Rp 43 miliar. Kenaikan laba bersih SILO dinilai tidak terlepas dari membaiknya pendapatan serta margin SILO.

“Kinerja apik SILO didukung oleh volume pasien yang lebih tinggi serta kenaikan pendapatan rata-rata dari pasien. Pada kuartal keempat 2021, SILO membukukan pendapatan sebesar Rp 2,1 triliun di mana volume pasien rawat inap dan pasien rawat jalan masing-masing naik 7,7% dan 2,4% secara kuartalan,” tulis Robert dalam risetnya.

Baca Juga: Cetak laba, Siloam International Hospitals (SILO) berencana bagi dividen

Robert juga melihat saat ini sudah ada tren pemulihan volume pasien sejak mencapai level terendahnya pada kuartal kedua 2020 di mana volumenya turun hingga 50% secara kuartalan. Pada kuartal keempat 2021, pendapatan rata-rata dari pasien rawat inap naik 10,4% secara kuartalan menjadi Rp 6,9 juta. Sementara pendapatan rata-rata dari pasien rawat jalan naik 8,8% secara kuartalan menjadi Rp 1,7 juta.

Sementara secara tahunan, kontribusi segmen rawat jalan masih mendominasi hingga Rp 3,96 triliun. Jumlah ini menurun 3,36% secara tahunan atau yoy dibanding tahun sebelumnya yang tercatat Rp 4,09 triliun. Sementara itu, segmen rawat jalan berkontribusi hingga Rp 3,16 triliun atau naik 7,85% yoy dari Rp 2,93 triliun.

Baru-baru ini, SILO juga telah bernegosiasi ulang dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) untuk biaya sewa 11 rumah sakit SILO. Robert menilai, masih tetap akan ada kenaikan pada biaya sewa walaupun sudah melakukan kesepakatan ulang. “Tapi imbasnya masih dapat akan dikendalikan karena masih di bawah harga pasar. Oleh karena itu, secara umum kami masih memandang baik terhadap outlook SILO ke depan,” imbuh Robert.

Baca Juga: Pendapatan Siloam International (SILO) tumbuh 1,31% sepanjang tahun 2020

Bahkan, Robert menaikkan proyeksi pendapatan SILO pada tahun ini sebesar 2,5% menjadi Rp 8,125 triliun. Begitu pun untuk laba bersih, Robert juga menaikkan proyeksinya hingga 145,3% menjadi Rp 256 miliar seiring kemungkinan margin yang lebih tinggi dan asumsi beban pajak yang lebih rendah.

Ciptadana Sekuritas pun memberikan rekomendasi beli untuk saham SILO dengan target harga Rp 8.800 per saham berdasarkan 2021F EV/EBITDA multiple of 9x. Robert menyebut, saat ini saham SILO diperdagangkan pada 5.6x 2021F EV/EBITDA. Pada Rabu (7/4), harga saham SILO berada di Rp 5.800 per saham.

Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) dan RS Siloam memperpanjang biaya sewa hingga tahun 2035

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×