kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan Siloam International (SILO) tumbuh 1,31% sepanjang tahun 2020


Minggu, 04 April 2021 / 17:51 WIB
Pendapatan Siloam International (SILO) tumbuh 1,31% sepanjang tahun 2020
ILUSTRASI. Pendapatan Siloam International (SILO) meningkat 1,31% sepanjang tahun 2020.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 1,31% sepanjang tahun 2020. SILO mencetak pendapatan hingga Rp 7,11 triliun di tahun lalu, naik dari tahun sebelumnya Rp 7,02 triliun.

Mengutip laporan keuangannya, kontribusi segmen rawat jalan masih mendominasi dan menyumbang pendapatan Rp 3,96 triliun. Jumlah ini menurun 3,36% secara tahunan atau year on year (yoy) dibanding tahun sebelumnya yang tercatat Rp 4,09 triliun. Sementara itu, segmen rawat jalan berkontribusi hingga Rp 3,16 triliun atau naik 7,85% yoy dari Rp 2,93 triliun.

Mengutip keterangan resminya, peforma bisnis di kuartal IV 2020 berkontribusi tinggi terhadap pencapaian SILO sepanjang tahun 2020. Di kuartal IV 2020, SILO mencetak EBITDA hingga Rp 454 miliar, meningkat 83,5% dari Rp 247 miliar pada kuartal yang sama tahun 2019.

Adapun margin EBITDA bertumbuh ke 27,4% di kuartal IV 2020, lebih tinggi dibandingkan kuartal IV 2019 yang berada di 18,5%.

Sementara itu, laba bersih SILO tercatat Rp 168 miliar di kuartal terakhir tahun 2020, terkerek drastis 329,9% dari tahun periode sama sebelumnya yang merugi Rp 387 miliar.

Baca Juga: John Riady anggap pandemi Covid-19 juga jadi berkah bagi Lippo

Asal tahu saja, sepanjang tahun 2020 SILO mencetak EBITDA hingga Rp 1,20 triliun atau naik 37,4% yoy. Margin EBITDA berkembang menjadi 21,6% pada 2020 dari 16,6% pada 2019. SILO mengantongi laba tahun berjalan hingga Rp 125,25 miliar. Jumlah ini meningkat signifikan dari tahun 2019 yang merugi hingga Rp 332,99 miliar.

Kenaikan EBITDA dan laba bersih menghasilkan pertumbuhan arus kas. Arus kas operasional SILO meningkat sebesar Rp 1,34 triliun atau naik sebesar 105% yoy dari Rp 652 miliar. Sementara itu, Arus Kas Bebas bertumbuh menjadi  Rp 1,1 triliun, meningkat 762% yoy dari Rp122 miliar tahun sebelumnya.

Adapun per Desember 2020, saldo kas SILO berada pada Rp 907 miliar, meningkat 189% dibandingkan  Rp 314 miliar pada 2019. Sepanjang tahun 2020, Gearing Ratio Siloam yang berada pada 2,55% memberikan potensi yang besar untuk pertumbuhan di masa depan.

Asal tahu saja, Siloam terus fokus pada biaya manajemen sebagai bagian dari rencana efisiensi jangka panjang. Di tahun lalu, biaya material SILO mencapai 39,1% terhadap pendapatan operasional bersih tahun 2020. Jumlah ini lebih mini dbanding taun 2019 yang mencepai 40,5%. Sementara itu, total OPEX selain pengeluaran untuk Covid-19 tercatat 34,8% dari pendapatan operasional bersih di tahun 2020. Jumlah tersebut menurun dibanding tahun 2019 yang tercatat mencapai 37,4%.

Volume pasien belum pulih

Manajemen SILO mencatat, jumlah pasien rawat inap kembali meningkat setelah turun cukup dalam di kuartal II 2020. Jumlah pasien cenderung meningkat secara konsisten walaupun volumenya belum kembali sepenuhnya seperti sebelum pandemi Covid-19.

Asal tahu saja, sepanjang tahun 2020 jumlah pasien rawat inap SILO tercatat meningkat 28% yoy  menjadi 170.000 pasien. Tahun 2019, pasien rawat inap SILO bisa mencapai 250.000 pasien. Sementara itu, jumlah pasien rawat jalan turun 24% yoy menjadi 2,1 juta dari sebelumnya 2,75 juta pasien.

"Walaupun volume pasien lebih rendah, manajemen Siloam sangat fokus untuk meningkatkan pendapatan dari pelayanan yang ada dan juga menciptakan layanan baru," tulis manajemen SILO dalam keterangan resminya.

Oleh karena itu, pendapatan rata-rata per hari pasien rawat inap dapat menyentuh Rp 5,81 juta pada tahun 2020. Jumlah ini bertumbuh 19,1% dibanding dengan Rp 4,88 juta di tahun 2019. Peningkatan ini menjadi lebih tajam pada kuartal IV 2020 menjadi Rp 6,96 juta, atau terkerek 42,9% dibandingkan Rp 4,87 juta di kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, pendapatan rata-rata per pasien rawat jalan meningkat 39,9% yoy menjadi Rp 1,33juta dari Rp 950.000 pada tahun sebelumnya. Pendapatan rata-rata per pasien rawat jalan meningkat lebih tinggi pada kuartal IV 2020 hingga 60% yoy menjadi Rp 1,6 juta dibandingkan Rp 1 juta pada kuartal IV tahun 2019.

Sekadar infromasi, di tengah pandemi Covid-19, SILO membangun fasilitas tes dan pelayanan bagi masyarakat Indonesia. Sepanjang tahun 2020,  SILOmelakukan lebih dari 1,5 juta tes antibodi, serologi, dan antigen serta lebih dari 212.000 tes PCR dan Isothermal. Siloam juga mendedikasikan empat rumah sakitnya untuk merawat pasien terkonfirmasi Covid-19

"Pada tahun 2020, SILO memiliki 1.035 tempat tidur yang didedikasikan untuk pasien Covid-19 di jaringannya dan telah merawat lebih dari 11.000 pasien Covid-19," seperti yang tertulis dalam keterangan resminya.

Adapun keamanan staf dan pasien juga menjadi prioritas peruahaan. SILO  tidak berkompromi atas biaya keamana, tercermin dari tambahan biaya sebesar Rp 196 miliar sepanjang tahun 2020 untuk tunjangandalam masa sulit (hardship allowance), alat perlindungan diri tambahan, dan tes Covid-19 untuk karyawan.

Selanjutnya: Lippo Karawaci (LPKR) dan RS Siloam memperpanjang biaya sewa hingga tahun 2035

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×