Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) harus bekerja keras untuk mencapai target, usai mencatat kinerja keuangan yang kurang memuaskan pada paruh pertama 2017.
Emiten pelat merah ini mencatat penurunan pendapatan semester I-2017 sebesar 1,94% year on year (yoy) menjadi US$ 1,41 miliar dari sebelumnya sebesar US$ 1,43 miliar.
Beban distribusi dan transmisi naik 12,71% menjadi US$ 101,73 juta, dan beban keuangan meningkat 18,62% menjadi US$ 77,14 juta.
Untung, PGAS masih membukukan laba bersih senilai Rp 57,56 juta. Meski demikian, kinerja laba merosot 64,69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Analis Ciptadana Sekuritas Kurniawan Sudjatmiko menilai, pelambatan ini disebabkan penurunan volume distribusi gas pada kuartal II-2017 sebesar 16,4% menjadi 682 mmscfd. Bisnis transmisi juga melandai 1,4% jadi 716 mmscfd. "Ini angka terendah sejak 2015," kata Kurniawan dalam riset.
Menurutnya, kondisi ini disebabkan penurunan permintaan dari PLN Muara Tawar sebesar 100 mmscfd, dan pengurangan konsumsi industri pada momentum libur panjang Idul Fitri. Apalagi suplai gas dari Blok Kepodang bakal turun 27 mmscfd pada kuartal III-2017.
Ke depan, Kurniawan menilai, ada potensi beban keuangan berkurang. Pasalnya obligasi yang diterbitkan emiten pada Mei 2017 senilai US$625 juta dengan kupon fixed 4,45% bakal digunakan untuk refinancing dan belanja modal anak perusahaan, PT Saka Energi Indonesia.
Meski begitu, ia merekomendasikan sell saham PGAS dengan target harga di Rp 1.570.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News