kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

CIMB Niaga Kucurkan Kredit ke Anak Usaha SSIA


Jumat, 15 Mei 2009 / 09:51 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Anak usaha perusahaan properti PT Surya Internusa Tbk (SSIA) yaitu
PT Sitiagung Makmur, mendapatkan kredit investasi senilai Rp 160 miliar dari Bank CIMB Niaga. Sitiagung akan menggunakan fasilitas kredit tadi untuk menyelesaikan proyek Banyak Tree Resort yang berlokasi di Ungasan, Bali.

Fasilitas kredit investasi tersebut bertenor tujuh tahun dengan bunga 16%. Sitiagung menjadikan tanah, bangunan, dan aktiva tetap proyek tersebut sebagai jaminan kredit.

Perkiraan kebutuhan biaya proyek resor eksklusif dan mewah tersebut mencapai US$ 58 juta atau sekitar
Rp 597,4 miliar. "Saat ini, pembangunan resor itu sudah sekitar 80%," kata Utari Sulistiowati, Sekretaris Perusahaan SSIA, kemarin (14/5).

Nanti, kawasan resor tersebut akan dikelola anak usaha Sitiagung, yaitu PT Ungasan Semesta Resort. Resor tersebut terdiri dari 73 vila mewah yang berdiri di atas lahan seluas 10 hektare. Sitiagung menawarkan 73 vila tersebut kepada para investor sebagai media berinvestasi.

Resor ini rencananya mulai beroperasi pada kuartal empat 2009. Alhasil, proyek ini baru berkontribusi pada kinerja SSIA pada tahun depan.

SSIA menargetkan tingkat hunian resor tersebut bisa mencapai 45% pada tahun ini dan menjadi 72% pada tahun depan. "Tahun-tahun selanjutnya, target okupansinya stabil di kisaran 75%," papar Utari.
Selain dari CIMB Niaga, Sitiagung juga mendapat fasilitas kredit investasi dari Wisejade International senilai US$ 6,1 juta (sekitar Rp 26,83 miliar) pada 8 Mei 2009. Tapi, penyelesaian kewajiban Sitiagung itu melalui mekanisme debt to equity swap.

Dengan demikian, Wisejade berhak mendapat 27,5% saham Sitiagung dari SSIA. Konversi pinjaman itu paling lambat pada 31 Desember 2009.

Saat ini, SSIA memiliki 100% saham Sitiagung. Berarti, setelah konversi saham tersebut, SSIA masih memiliki 72,5% saham Sitiagung.

Untuk saat ini, SSIA akan mencatat pinjaman dari Wisejade tersebut sebagai uang muka setoran saham. "Pinjaman ini juga sebagai langkah perseroan agar bisa segera menyelesaikan proyek resor di Bali itu," kata Utari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×