kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.287   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.200   -30,86   -0,43%
  • KOMPAS100 1.051   -5,06   -0,48%
  • LQ45 808   -4,42   -0,54%
  • ISSI 231   -0,60   -0,26%
  • IDX30 421   -1,86   -0,44%
  • IDXHIDIV20 493   -3,16   -0,64%
  • IDX80 118   -0,24   -0,20%
  • IDXV30 121   0,61   0,51%
  • IDXQ30 135   -1,18   -0,86%

Astra (ASII) Yakin Penurunan BI Rate Dapat Kerek Kinerja di Lini Bisnis Ini


Rabu, 21 Mei 2025 / 16:21 WIB
Astra (ASII) Yakin Penurunan BI Rate Dapat Kerek Kinerja di Lini Bisnis Ini
ILUSTRASI. Astra International (ASII) optimistis kinerja di lini bisnis otomotif dan pembiayaan bisa terkena dampak positif dari penurunan suku bunga acuan


Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur BI yang diumumkan hari ini (21/5).

Kebijakan bank sentral ini diperkirakan akan memberikan sentimen positif bagi para emiten di sektor otomotif dan pembiayaan, seperti PT Astra International Tbk (ASII).

Head of Corporate Investor Relation Astra International Tira Ardianti mengatakan, Astra menyambut baik keputusan Bank Indonesia (BI) dalam menurunkan suku bunga acuan.

"Langkah ini menjadi sinyal positif bagi dunia usaha, termasuk bagi Grup Astra," kata Tira kepada Kontan, Rabu (21/5).

Baca Juga: Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga BI Rate Jadi 5,50% pada RDG Mei 2025

Kendati demikian, Tira menekankan bahwa kebijakan ini perlu direspons secara strategis agar dapat mendukung arah bisnis Grup Astra secara optimal.

Tira juga menjelaskan bahwa dampak paling nyata dari penurunan suku bunga diperkirakan akan terlihat di sektor otomotif dan jasa keuangan milik grup Astra.

Pasalnya, sebagian besar pembelian kendaraan dilakukan melalui skema kredit, sehingga suku bunga yang lebih rendah berpotensi mendorong peningkatan penjualan. 

Di sisi lain, bisnis pembiayaan juga sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga karena memengaruhi minat konsumen dalam mengambil kredit.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, keputusan memangkas suku bunga ini sejalan dengan perkiraan inflasi tahuun 2025 dan 2026 yang rendah yang terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1%.

“Upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya, serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (21/5).

 

Ke depan BI akan terus mengarahkan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi dalam sasarannya, serta menstabilkan nilai tukar sesuai fundamental, dengan tetap mencermati ruang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika yang terjadi baik global maupun nasional.

Selanjutnya: Aktivitas Pelesiran Akan Naik di Musim Libur Juni 2025, Emiten Pariwisata Bersiap

Menarik Dibaca: Dorong Produksi Berkelanjutan, Blasfolie Gandeng Suryanesia Pasang PLTS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×