kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Chitose telah pakai Rp 31 miliar dana IPO


Kamis, 02 Oktober 2014 / 07:00 WIB
Chitose telah pakai Rp 31 miliar dana IPO
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melanjutkan penguatannya.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Chitose International Tbk (CINT) telah menggunakan sebagian dana hasil initial public offering (IPO) untuk ekspansi. Manajemen Chitose mengaku telah menggunakan Rp 31 miliar untuk pabrik baru dan pembangunan flagship shop.

Chitose yang resmi menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Juni 2014 berhasil meraup dana Rp 99 miliar. Kala itu, CINT melepas 300 juta saham setara dengan 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Fadjar Swatyas, Sekretaris Perusahaan CINT mengatakan, dana Rp 26 miliar digunakan untuk membeli tanah di Jalan HMS Mintareja, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat. Sedangkan Rp 5 miliar digunakan untuk membeli tanah di Surabaya.

Tanah di Surabaya tersebut akan digunakan membangun flagship shop. Selain di Surabaya, CINT berencana membangun flagship shop di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Nantinya flagship shop di Cimahi berdekatan dengan pabrik saat ini.

Fajar mengatakan, baru akan memulai membangun pabrik di akhir tahun ini. Sehingga pabrik tersebut bisa beroperasi penuh pada kuartal I-2016. Jika pabrik baru tersebut beroperasi kapasitas produksi Chitose bakal meningkat menjadi 1,5 juta unit.  Di tahun lalu, kapasitas produksi Chitose mencapai 1,1 juta unit. Dimana varian produk mencapai 300 unit dengan 100 produk yang paling laku.

Selain menggunakan 25% dana IPO untuk membeli tanah untuk pabrik. CINT juga akan mengunakan 20% dana IPO untuk membeli mesin dan perlengkapan pabrik baru. Kemudian 30% dana IPO untuk membangun flagship shop  dan 15% untuk modal kerja.

Pada pabrik baru CINT juga akan menambah produk baru dengan bahan baku kayu seperti pintu. Tak hanya menambah kapasitas produk, emiten ini juga akan memperluas pemasaran. Selama ini, di dalam negeri, penjualan terbesar Chitose dari Jakarta dengan porsi 18%. Kemudian, Surabaya 15%, Semarang 13% dan lainnya. Sementara porsi penjualan ekspor baru mencapai 2%-3% dari total penjualan. Pasar ekspor Chitose pun paling besar ke Jepang 70%.

Sampai semester I-2014, pendapatan CINT naik 4,92% menjadi Rp 142,89 miliar. Dimana kontribusi penjualan domestik mencapai Rp 146,24 miliar dan sisanya ekspor.

Laba bersih CINT meningkat lebih besar yakni 13,5% menjadi Rp 15,46 miliar secara year-on-year (yoy). Ini karena CINT berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp 95,35 miliar dari Rp 98,96 miliar. Akibatnya laba kotor naik 25,24% menjadi Rp 47,54 miliar.

Dedie Suherlan, Presiden Direktur CINT berharap, pendapatan dan laba bersih sampai akhir tahun meningkat masing-masing 17% dan 15%. Sampai akhir tahun lalu pendapatan CINT Rp 288 miliar dengan laba Rp 43 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×