Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
TOKYO. Pasar saham Asia bergerak dua arah, di antara kenaikan dan penurunan. Tak seiramanya pergerakan bursa regional ini dipicu langkah China menaikkan suku bunga yang dinilai akan meningkatkan margin perbankan. Namun, di sisi lain langkah-langkah pengetatan China dikhawatirkan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
MSCI Asia Pacific Index tergelincir 0,03 poin, atau kurang dari 0,1% ke 137,41, pada pukul 11.03 di Tokyo. Sekitar lima saham menguat berbanding empat saham yang jatuh.
Indeks Nikkei 225 turun 0,10% hingga pukul 10.09 WIB. Sementara, indeks bursa Taiwan Taiex jatuh 0,44%. Adapun, indeks Shanghai tercatat menguat tipis 0,07%. Lalu, indeks Hang Seng reli 0,64%, dan indeks Australia S&P/ASX 200 naik tipis 0,09%.
China menaikkan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya tahun ini, sebagai upaya untuk memperlambat inflasi. Saat ini pertumbuhan ekonominya merupakan yang tercepat di dunia.
"Kenaikan suku bunga China sudah diperhitungkan dalam pasar, namun ada kekhawatiran China mungkin akan terus menaikkan bunga," kata Mitsushige Akino, dari Ichiyoshi Investment Management Co., di Tokyo.
Saham yang berhasil melaju, yaitu Bank Industri & Komersial China Ltd. yang naik 0,7% di Hong Kong. Lalu, saham Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. yang reli setelah ketua kelompok perusahaan keuangan terbesar di dunia mengatakan default Yunani tidak berimbas terburuk bagi perbankan. Sedangkan, saham produsen mobil terbesar di dunia, Toyota Motor Corp. jatuh 0,7% di Tokyo. Saham Kansai Electric Power Co. juga anjlok 6,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News