Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Mata uang Asia pagi ini perkasa atas dolar AS. Kali ini, ringgit Malaysia memimpin penguatan terbesar di antara mata uang Asia lainnya.
Asal tahu saja, pada pukul 10.17 waktu Kuala Lumpur, ringgit perkasa 0,6% menjadi 3,0195. Sementara, won Korea Selatan menguat 0,3% menjadi 1.122,25 dan peso Filipina menguat 0,4% menjadi 42,450. Sedangkan yuan China menguat 0,07% menjadi 6,2948.
Penguatan mata uang Asia terjadi setelah People's Bank of China mengumumkan pemangkasan Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan untuk mendongkrak pertumbuhan. Hal ini yang lantas memangkas permintaan aset-aset aman. Sebaliknya, permintaan aset-aset berisiko kian meningkat.
"Pelonggaran kebijakan China merupakan faktor positif bagi perekonomian global. Sentimen Risiko kian membaik akibat optimisme Yunani. Hal itu yang kemudian menyokong apresiasi mata yang regional," jelas Minori Uchida, senior analyst Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd di Tokyo.
Selain itu, sentimen positif lainnya adalah optimisme investor bahwa pimpinan Eropa akan menyetujui penggelontoran dana bailout kedua bagi Yunani. "Optimisme terhadap bailout Yunani menyokong sentimen pengambilan risiko investor," jelas Byeon Ji Young, currency analyst Woori Futures Co di Seoul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News