Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Boleh jadi data terbaru perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan China ini membuat Presiden AS Donald Trump tambah berang. Surplus perdagangan China dengan AS pada bulan Juni 2018 membengkak. Bahkan mencatatkan rekor surplus perdagangan bulanan terbesar dengan AS sejak tahun 1999 silam.
Di bulan Juni 2018, surplus perdagangan China dengan AS melebar menjadi US$ 28,97 miliar, naik dari surplus senilai US$ 24,58 miliar pada Mei 2018. Rekor surplus perdagangan China ini dicapai justru saat tensi hubungan dagang dua negara itu sedang panas-panasnya.
Laporan Kantor Bea Cukai China seperti dilansir Reuters menyebut, ekspor China ke AS naik 13,6% pada paruh pertama tahun 2018. Sebaliknya impor dari AS cuma meningkat 11,8% pada periode yang sama.
Dus, di periode Januari-Juni 2018, surplus perdagangan China dengan AS meningkat menjadi US$ 133,76 miliar. Di periode sama tahun lalu, surplus perdagangan China dengan AS sekitar US$ 117,51 miliar.
Data perdagangan terbaru itu mungkin akan menjadi senjata bagi Trump untuk semakin menekan China dan mengenakan tarif impor produk asal China dalam jumlah lebih besar. Pada 6 Juli 2018 lalu, AS telah menerapkan bea masuk 10% barang-barang dari China hingga senilai US$ 34 miliar.
Trump telah mengingatkan, pada akhirnya mungkin ia akan memberlakukan tarif impor pada barang-barang Cina senilai lebih dari US$ 500 miliar atau hampir jumlah total impor AS dari China di tahun lalu.
Perang dagang AS dengan China ini telah menggoyang pasar keuangan global. Investor khawatir eskalasi perang dagang yang meningkat dapat mengganggu ekonomi dunia.
Investor cemas pertempuran dagang yang berkepanjangan dapat membahayakan kepercayaan bisnis dan investasi, mengganggu rantai pasokan global dan merusak pertumbuhan ekonomi China dan ekonomi dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News