Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menandatangani kerja sama fasilitas pembiayaan dengan skema term loan baru dengan balloon payment senilai total US$ 250 juta, setara Rp 3,5 triliun.
Skema pembiayaan untuk TPIA ini bakal dibagi menjadi dua fasilitas.
Pertama, fasilitas Term Loan 1 dengan maksimum US$ 150 juta yang digunakan untuk membiayai buyback obligasi dan refinancing utang eksisting perusahaan dengan tenor tujuh tahun.
Kedua, fasilitas Term Loan 2 dengan maksimum US$ 100 Juta, untuk membiayai kebutuhan pra operasi kompleks petrokimia kedua yang berskala global (CAP2) dengan tenor sepuluh tahun.
Baca Juga: Terbitkan additional tier-1 capital bond, rasio kecukupan modal BNI naik jadi 20%
Kerjasama antara Chandra Asri dan BNI ini ditetapkan melalui penandatanganan Perjanjian Kredit oleh Pemimpin Divisi Bisnis Korporasi 2 BNI Ditya Maharhani Harninda dan Director of Finance Chandra Asri Andre Khor Kah Hin serta Director of Human Resources & Corporate Affairs Chandra Asri, Suryandi di Jakarta pada hari ini (5/10).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir.
Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir menjelaskan, pembiayaan ini merupakan komitmen BNI untuk menyasar segmen yang berisiko rendah, yaitu segmen nasabah korporasi yang termasuk ke dalam nasabah Top Tier. Pembiayaan ini merupakan langkah awal dari pengembangan bisnis antara BNI dan Chandra Asri.
“Kami mengharapkan BNI dapat menjadi preferred partner bagi perusahaan dan dapat memberikan Financial Solutions dengan menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan yang lengkap dan komprehensif bagi perusahaan. Pembiayaan ke sektor Petrokimia ini merupakan wujud dari komitmen BNI untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor barang produk Petrokimia. Kerja sama dengan Chandra Asri juga diharapkan dapat terus terjalin secara berkesinambungan dan berkelanjutan seiring dengan rencana BNI untuk mengembangkan business banking yang sehat dan prudent," kata Silvano dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (5/10).
Sementara itu, Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra menambahkan, kemitraan dengan BNI ini merupakan sebuah langkah bagi Chandra Asri untuk terus meningkatkan kinerja keuangan agar dapat memberikan keunggulan operasional.
"Kami sangat senang dapat bermitra dengan BNI yang menjadi mitra kami untuk pertumbuhan industri petrokimia nasional serta dalam melakukan ekspansi untuk mendukung pembangunan CAP2. Kami berharap kemitraan dengan BNI ini dapat terus berkembang untuk melayani industri dalam negeri Indonesia," ujarnya
Chandra Asri merupakan perusahaan petrokimia terbesar yang terintegrasi di Indonesia. Perusahaan terus berkomitmen meningkatkan kapasitas untuk memenuhi permintaan domestik terhadap produk petrokimia yang semakin meningkat.
Salah satu strategi Perusahaan adalah dengan pengembanan CAP2 yang berskala global. Dengan pembangunan kompleks ini, maka diharapkan akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor, mengembangkan industri hilir petrokimia lokal, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0 dan menciptakan karir jangka panjang yang bernilai tinggi.
Selanjutnya: Hingga Oktober, realisasi serapan PEN capai Rp 411,72 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News