Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 568 juta pada tahun ini. Dana tersebut digunakan untuk membiayai serangkaian ekspansi organik.
Direktur Independen TPIA Suryandi mengatakan, sebanyak US$ 207 juta akan dialokasikan untuk Chandra Asri Perkasa. Sementara, US$ 361 juta sisanya akan digunakan untuk ekspansi lainnya, seperti pembangunan pabrik baru.
“Alokasi untuk Chandra Asri Perkasa (CAP 2) akan digunakan untuk pengadaan tanahnya,” ujar Suryandi kepada Kontan.co.id, Senin (26/2).
Suryandi merinci beberapa rencana ekspansi perusahaan lainnya yang masuk dalam anggaran capex dan baru dimulai tahun 2018. Pertama, TPIA membangun pabrik polietilena berkapasitas 400.000 ton per tahun. TPIA telah mengawali pembangunan pabrik ini dengan melaksanakan groundbreaking pada awal Februari lalu.
Selain itu, TPIA juga menambah kapasitas pabrik polypropylene dari 480.000 ton per tahun menjadi 590.000 ton per tahun. Ditambah lagi, TPIA juga akan meningkatkan kapasitas pabrik cracker dari 860.000 ton per tahun menjadi 900.000 ton per tahun. Selain itu masih ada beberapa rencana ekspansi lain.
“Tahun ini banyak ekspansi, tapi tahapannya berbeda-beda. Semuanya dimulai tahun ini dan selesai tahun depan,” tutur Suryandi.
Selain rencana ekspansi tersebut, ada pula pabrik yang sudah masuk dalam daftar commercial operation date (COD) tahun ini. Salah satunya pabrik synthetic butadiene rubber yang akan dioperasikan pada kuartal II-2018.
Suryandi bilang, TPIA belum berencana dan belum menyisihkan anggaran untuk ekspansi anorganik pada tahun ini. Sejauh ini, dana capex dianggarkan dari kas internal perusahaan, dana rights issue dan penerbitan obligasi.
Meski cukup ekspansif, Suryandi memprediksikan pendapatan perusahaan pada tahun ini akan turun seiring dengan penurunan harga jual produk. Namun, pada 2017 lalu, Suryandi yakin pendapatan dan laba TPIA tumbuh double digit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News