Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) merilis laporan keuangan konsolidasian diaudit untuk semester I-2025 dan telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Chief Financial Officer dan Direktur TPIA Andre Khor menyampaikan, pihaknya bangga atas capaian perusahaan sepanjang enam bulan pertama 2025. Dengan keberhasilan akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (Aster) dari Shell pada 1 April 2025, TPIA berhasil mencatat laba bersih sebesar US$ 1,6 miliar. Padahal, pada semester I-2024, emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu ini menderita rugi bersih US$ 46,2 juta.
Kontributor utama pencapaian ini adalah pencatatan keuntungan dari pembelian dengan harga rendah (bargain purchase accounting) atau negative goodwill yang berasal dari akuisisi Aster. “Hal ini mencerminkan nilai tambah yang luar biasa dari aksi korporasi kami baru-baru ini, yang tidak hanya mendorong kinerja kami namun juga memperkuat struktur neraca keuangan,” ujar dia dalam keterbukaan informasi, Selasa (30/9/2025).
Baca Juga: Perusahaan Patungan TPIA & Glencore Investasi US$ 125 Juta untuk Peremajaan Pipa
Akuisisi ini merupakan langkah besar dalam memperluas kehadiran regional Chandra Asri Group di sektor kimia, energi, dan infrastruktur, serta memberikan manfaat sinergi bagi Indonesia. Dimulai dari integrasi industri hingga peningkatan daya saing. Hasil ini menjadi bukti dari efektivitas strategi konsolidasi TPIA yang memperkuat fondasi pertumbuhan pada masa depan.
Dari sisi top line, TPIA berhasil meraup pendapatan bersih sebesar US$ 2,9 miliar pada semester I-2025 atau melesat 236,2% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bersih ini sangat dipengaruhi oleh adanya kontribusi baru dari segmen kilang sebesar US$ 1,17 miliar, kemudian diikuti oleh segmen kimia sebesar US$ 1,69 miliar, serta infrastruktur US$ 56,7 juta.
Selain itu, TPIA telah sukses melaksanakan Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) dari platform infrastruktur Chandra Asri Group, yaitu PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) pada 9 Juli 2025. IPO ini merupakan tonggak penting yang membuka peluang untuk menggalang modal dan meningkatkan eksposur pasar.
CDIA mencetak rekor baru di BEI dengan oversubscription IPO sebesar 15 kali dari target awal Rp 2,4 triliun, menerima lebih dari 430.000 pesanan dari sekitar 400.000 investor. Capaian ini setara dengan rekor luar biasa sebesar 564 kali pada sistem e-pooling investor ritel.
Baca Juga: Arah TPIA Berbeda dengan Kebanyakan Saham Prajogo Pangestu Lainnya, Waktunya Masuk?
“Hasil ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap arah pertumbuhan CDIA dan menegaskan ambisi kami untuk mengembangkan bisnis ini secara organik melalui empat pilar utama yakni energi, air, logistik, pelabuhan, dan penyimpanan,” ungkap Andre.
Manejemen TPIA juga bangga menyampaikan bahwa Chandra Asri Group telah berhasil memenuhi target kinerja dari pembiayaan sustainability-linked loan, sehingga memperoleh pengurangan margin dan menurunkan biaya pinjaman. Pencapaian ini menegaskan komitmen kuat TPIA terhadap sustainability, khususnya melalui pengurangan emisi gas rumah kaca dan peningkatan peringkat sustainability dari pihak ketiga.
Tonggak ini mencerminkan manajemen risiko keberlanjutan yang kokoh serta kontribusi nyata TPIA dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon, sekaligus merupakan bagian dari strategi pembiayaan keberlanjutan yang lebih luas. “Hal ini memperkuat posisi kami sebagai mitra pertumbuhan yang terpercaya dalam industri serta peserta aktif dalam agenda sustainability global,” tandas dia.
Selanjutnya: Komnas Pengendalian Tembakau Desak Menkeu Batalkan Keputusan Tak Naikkan Cukai Rokok
Menarik Dibaca: IHSG Berakhir di Zona Merah, Ditutup Turun 0,77% (30/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News