Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ace Hardware Tbk mengawali tahun 2019 dengan cukup baik setelah membukukan penjualan yang positif di Januari lalu.
Seperti diketahui, penjualan ACES di bulan Januari lalu mencapai Rp 640,9 miliar atau naik 23,3% (yoy) dibandingkan bulan yang sama di tahun lalu.
Analis RHB Sekuritas Indonesia Michael Wilson Setjoadi menyampaikan, penjualan mentereng ACES di Januari lalu ditopang oleh momentum musiman yang biasa terjadi tiap kuartal pertama. Di antaranya adalah euforia pergantian tahun dan perayaan imlek yang sudah dilakukan sejak Januari.
Dalam riset 13 Februari, Analis BCA Sekuritas Johannes Prasetia menambahkan, program promosi bertajuk “Solusi Sehari-Hari Anda” juga mendorong peningkatan penjualan ACES. Program tahunan ini berlangsung dari 9 Januari hingga 5 Februari silam.
ACES juga mencatat pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko (same store sales growth/SSSG) sebesar 10,8% di bulan lalu. Di Januari 2017 lalu, SSSG milik ACES mentok di level 10,1%.
Kawasan luar pulau Jawa kembali menjadi kontributor terbesar terhadap SSSG yang diperoleh ACES dengan porsi sebesar 12,9%.
Johannes menyebut, kawasan di luar Jawa telah mendominasi pencapaian SSSG ACES sejak pertengahan 2018 lalu. Menurutnya, hal ini cukup dipengaruhi oleh angka kunjungan wisata di Indonesia yang tinggi atau naik 12,6% (yoy) pada tahun lalu.
Tujuan wisata juga sebagian besar berada di luar Jawa. Para wisatawan ini kemudian banyak yang mengeluarkan dana untuk konsumsi pribadi rumah tangga.
“Dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisata di Indonesia hingga 18 juta wisatawan pada tahun ini, kami memandang ini sebagai hal positif bagi ACES,” ungkap Johannes dalam riset.
Johannes merekomendasikan hold saham ACES dengan target Rp 1.770 per saham.
Sementara itu, Michael memilih netral terhadap saham ACES dengan target Rp 1.500 per saham. Menurutnya, walau fundamentalnya positif, saham ACES dianggap sudah tergolong mahan dari sisi valuasi. Ini terbukti dari price to earnings ratio (PER) emiten tersebut yang sudah di kisaran 30 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News